AndroidPonsel.com, 8 Januari 2020 – Hari ini Twitter Signal App membagikan tweet yang menginformasikan adanya penundaan kode verifikasi karena ada begitu banyak orang yang baru mencoba untuk bergabung.
Verification codes are currently delayed across several providers because so many new people are trying to join Signal right now (we can barely register our excitement). We are working with carriers to resolve this as quickly as possible. Hang in there.
— Signal (@signalapp) January 7, 2021
Signal App adalah plikasi messenger yang didirikan oleh Signal Foundation yang sangat menjunjung tinggi data privacy.
Dari laman Theverge pada (07/01), Penyebab terjadinya lonjakan pendaftaran Signal Messenger adalah karena cuitan dari CEO Tesla Elon Musk dan juga kebijakan WhatsApp yang akan datang.
Musk adalah orang terkaya di dunia yang kekayaannya sudah melampaui CEO Amazon Jeff Bezos, Ia membagikan tweet meme tadi malam mengkritik Facebook.
This is called the domino effect pic.twitter.com/qpbEW54RvM— Elon Musk (@elonmusk) January 7, 2021
Beberapa tahun terakhir, Musk memang lebih vokal dalam melakukan kritik terhadap Facebook. Dan di hari yang sama ia melakukan tweet menyarankan pengikutinya untuk menggunakan Signal. Walaupun tidak menyebutkan facebook atau WhatsApp dalam tweet tersebut.
Use Signal— Elon Musk (@elonmusk) January 7, 2021
Dari laman AndroidPolice kami mengetahui bahwa WhatsApp akan menerapkan kebijakan baru mereka.
Persyaratan penggunaan baru yang akan diterapkan tersebut akan memberi perusahaan induknya lebih banyak kendali atas data WhatsApp penggunanya.
WhatsApp sudah mengirimkan pemberitahuan pop-up dalam seminggu terakhir, dan pemberitahuan tersebut akan terus hadir hingga 8 Februari untuk menginformasikan kebijakan privasi dan pseryaratan penggunaan layanan baru.
Saat ini Anda tidak perlu melakukan apapun, namun pada waktunya tiba pengguna harus siap menerima perubahan persyaratan baru atau harus merelakan kehilangan akses WhatsApp Anda.
Theverge juga membagikan pernyataan resmi WhatsApp untuk menanggapi pemberitaan tersebut, yang pada intinya WhatsApp mengklarifikasi bahwa kebijakan privasi yang diperbarui “tidak mengubah praktik berbagi data WhatsApp dengan Facebook”:
As we announced in October, WhatsApp wants to make it easier for people to both make a purchase and get help from a business directly on WhatsApp. While most people use WhatsApp to chat with friends and family, increasingly people are reaching out to businesses as well. To further increase transparency, we updated the privacy policy to describe that going forward businesses can choose to receive secure hosting services from our parent company Facebook to help manage their communications with their customers on WhatsApp. Though of course, it remains up to the user whether or not they want to message with a business on WhatsApp.
The update does not change WhatsApp’s data sharing practices with Facebook and does not impact how people communicate privately with friends or family wherever they are in the world. WhatsApp remains deeply committed to protecting people’s privacy. We are communicating directly with users through WhatsApp about these changes so they have time to review the new policy over the course of the next month. Statment WhatsApp.
Perlu disebutkan juga bahwa Signal Messenger, LLC, organisasi perangkat lunak yang mengelola pengembangan produk dari Signal, didirikan dan didanai oleh Brian Acton , salah satu pendiri WhatsApp yang kecewa yang secara terbuka mengecam praktik privasi.
Teknologi Enthusiast – Senang memberikan informasi di dunia Teknologi. Dulu suka main gitar, sekarang lupa cara mainnya. Mencoba menjadi penulis baik dan memberikan informasi secara tepat
Saya yakin tidak akan bisa pada pindah wkwkwk
Iya sih, di Indonesia sendiri masih kurang wawasan terkait privacy, agak susah memang 😀