Pengertian Wawancara: Jembatan Informasi dalam Dunia Jurnalisme

Wawancara

Pengertian Wawancara adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam bentuk percakapan antara dua orang atau lebih. Pada dasarnya pewawancara memberikan pertanyaan kepada narasumber untuk dijawab. Proses wawancara juga biasa dilakukan dengan menggunakan rekaman ataupun secara live di stasiun TV.

Dalam dunia jurnalis, mengetahui pengertian dari wawancara merupakan bagian yang sangat penting. Wawancara menjadi metode yang paling sering digunakan terutama dalam mendapatkan informasi pada sebuah peristiwa. Hingga hari kegiatan wawancara tetap mempertahankan popularitasnya sebagai kegiatan utama dalam dunia pertelevisian dan jurnalisme.

Pengertian Wawancara

Pengertian WAWANCARA

Menurut defenisinya, pengertian wawancara adalah sebuah metode dalam mendapatkan informasi dari orang yang diwawancarai. Orang yang diwawancarai disebut sebagai informan ataupun narasumber. Narasumber inilah yang menjadi sumber informasi yang akurat dan bisa diandalkan.

Proses wawancara tidak hanya sekedar mengumpulkan data dan informasi tetapi juga sebagai tumpuan awal dalam melakukan sebuah penelitian.

Dalam melakukan wawancara, pastikan untuk tetap mempertimbangkan banyak hal baik itu nada bicara, tema yang akan diangkat hingga penampilan Anda. Wawancara yang ideal pada dasarnya seperti sebuah percakapan yang santai dan hidup antara dua orang yang saling tertarik akan topik yang sedang dibicarakan. Perlu diketahui pula bahwa sebagai pewawancara, kamu harus selalu berperilaku professional di depan narasumber.

Sejarah Lahirnya Wawancara

pengertian WAWANCARA

Menurut sejarah, wawancara berasal dalam dunia filsafat. Sekitar abad ke 5 hingga abad ke 4, sistem filosofis yang terkenal di dunia yaitu dari ajaran Plato, Socrates, Democritus hingga Aristoteles telah menyajikan berbagai bentuk dialog.

Dialog-dialog yang bersifat filosofis ini dilakukan antara para pemikir dan murid atau lawan bicara mereka. Sebut saja Socrates yang dalam pidatonya lebih cenderung menggunakan teknik syncrisis. Syncrisis ialah sebuah perbandingan sudut pandang tentang sebuah masalah atau kasus tertentu.

Kemudian ada pula teknik anacrisis yaitu teknik yang dilakukan untuk memprovokasi lawan bicara serta sering pula dalam bentuk bujukan untuk mengungkapkan pendapatnya. Kedua jenis teknik di atas masih tetap digunakan oleh para pewawancara modern hingga saat ini.

Fungsi Wawancara

Fungsi WAWANCARA

Dari segi fungsinya, wawancara memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi tentang objek atau subjek penelitian. Adapun fungsi dari wawancara ini bisa dicapai dengan cara mempengaruhi narasumber atau informan selama melakukan wawancara. Seorang wartawan yang memang bertujuan untuk menggali informasi sedalam-dalamnya juga mampu membentuk sikap terhadap kebiasaan buruk tertentu dari informannya.

Perlu diketahui pula bahwa kadang kala pewawancara bisa mempengaruhi pandangan narasumbernya. Oleh karena itu, berusahalah untuk menggiring dampak yang positif dari pengaruh wawancara yang satu ini.

Kategori Narasumber

Narasumber wawancara

Dari segi bahasa atau ke arah semantik, kata interview dalam bahasa inggris terdiri atas prefix inter dan juga word view. Inter di dalam kata ini dapat diartikan sebagai interaksi, adapun kata view dapat mengarah kepada kosa kata lainnya yang hampir mirip yaitu look dan juga opinion. Dengan demilkian dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah proses pertukaran opini, pandangan, fakta beserta informasi.

Kemudian, genre wawancara hanya boleh digunakan jika orang yang sedang diwawancara memiliki banyak topik untuk disampaikan dibandingkan dengan wartawan itu sendiri. Secara kategori narasumber, orang yang diwawancarai dibagi menjadi tiga kategori. Untuk lebih jelasnya silahkan melihat poin-poin berikut.

  • Kategori yang pertama ialah negarawan ataupun politisi, spesialis serta orang-orang yang mempunyai pengetahuan khusus atau keahlian khusus di bidangnya. Tujuan dilakukannya wawancara kepada orang-orang ini ialah untuk mendapatkan informasi tentang bidang yang mereka tekuni tersebut.
  • Kategori kedua ialah selebriti. Tujuan dilakukannya wawancara kepada kalangan selebriti ialah untuk mengetahui opini mereka tentang sebuah permasalahan ataupun kasus yang mereka jalani. Tak hanya itu, wawancara kepada selebriti juga untuk mengetahui rincian kegiatan harian mereka. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa para selebriti telah menjadi konsumsi semua publik saat ini.
  • Kategori ketiga ialah orang biasa. Kalangan orang-orang biasa ini biasanya sering dijumpai di jalan, di tempat kerja ataupun di tempat umum lainnya. Tujuan wawancara yang dilakukan kepada mereka ialah untuk mengetahui opini masyarakat tentang sebuah peristiwa.

Bentuk Kegiatan Wawancara

Kegiatan Wawancara

Wawancara Konferensi Pers ( Wawancara Kolektif )

Wawancara konferensi pers biasanya dilakukan dengan mengundang para jurnalis untuk bertemu dengan narasumber pada sebuah tempat dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Pada umumnya, tempat melakukan wawancara pers ini ialah di kantor berita ataupun pada sebuah ruangan yang telah dilengkapi kebutuhan yang diinginkan saat melakukan wawancara.

Tujuan dilakukannya konferensi pers biasanya ialah untuk menyampaikan sebuah informasi penting dan ditujukan untuk disebarluaskan. Konferensi pers juga menjadi tempat untuk menjelaskan hingga menyanggah sebuah kejadian. Selama melakukan konferensi pers, para jurnalis ataupun wartawan juga berhak untuk memberikan pertanyaan kepada informan.

Wawancara Akses Pers ( Pendekatan Pers)

Pengertian wawancara akses pers juga sering disebut sebagai konferensi pers kecil yang mana bertujuan untuk memberikan informasi kepada para jurnalis tentang hasil dari sebuah kegiatan yang telah diadakan. Sebut saja sebuah pertemuan, kerja sama, negosiasi dan lain sebagainya. Sayangnya, wawancara jenis ini sering tidak melibatkan penyelenggaraan konferensi pers. Setelah rapat berakhir maka jurnalis biasanya hanya akan diberikan sedikit waktu untuk bertanya perihal kegiatan tersebut.  Narasumber umumnya akan memberikan jawaban yang singkat dan cukup padat.

Wawancara Rutin

Wawancara rutin merupakan jenis wawancara yang bertujuan untuk menyebarkan informasi yang diperlukan mengenai kegiatan sebuah perusahaan ataupun organisasi. Sebagai contoh misalanya wawancara dari Kementerian Luar Negeri di mana jurnalis akan diberikan informasi mengenai keadaan politik luar negeri yang terjadi saat itu. Kemudian, para wartawan atau jurnalis pun bisa mendapatkan informasi yang jelas tentang peristiwa politik yang sedang berlangsung.

Wawancara Roundtable

Wawancara roundtable merupakan jenis wawancara yang cukup kompleks. Wartawan diharuskan memimpin sebuah percakapan yang berisikan beberapa narasumber. Berbeda dengan wawancara lainnya, wartawan dalam wawancara roundtable tidak lagi bercakap dengan satu orang melainkan dengan beberapa orang. Wartawan juga bertindak operator yang mengatur keseluruhan pembicaraan. Jenis wawancara yang satu ini memang terlihat kompleks karena harus dirancang menggunakan strategi rapat yang lebih detail.

Wawancara Formal ( Terstruktur )

Adapun wawancara formal atau terstruktur ialah jenis percakapan yang telah ditentukan di mana percakapan tersebut terdiri atas pertanyaan dan kemungkinan jawaban terhadap berbagai jenis penelitian. Secara praktis, jenis wawancara yang satu ini hampir mirip dengan survey kuesioner kecuali jawaban yang dicatat berasal dari pewawancara sendiri.

Para wartawan ataupun jurnalis menggunakan wawancara formal ini untuk memastikan apakah kuesioner diisi dengan kualitas yang baik serta untuk mendapatkan kesan langsung terhadap reaksi yang ditunjukan oleh para responden terhadap sebuah penelitian.

Wawancara formal yang menyerupai jenis kuesioner ini pada umumnya juga dirasa cukup membantu para audiens yang tidak terbiasa dengan jenis wawancara pada umumnya. Karena isi dari wawancara formal hanya berupa survey maka pertanyaan-pertanyaan yang diajukan juga dalam bentuk yang standar. Pewawancara dapat menyimpulkan hasil wawancara lewat mengumpulkan semua hasil survey tersebut.

Tips Melakukan Wawancara Yang Baik

Perlunya Persetujuan Wawancara

Jika proses wawancara diadakan secara tidak langsung maka narasumber bisa meminta pihak media atau wartawan untuk menggunakan hasil wawancara yang diinginkan untuk dipublikasikan. Biasanya kedua belah pihak akan berkoordinasi mengenai bagian mana yang siap ditayangkan atau bagian mana yang menjadi versi final dari cerita yang siap dipublikasikan. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik.

Pertanyaan Yang Harus Diajukan Kepada Informan Saat Melakukan Wawancara

Ada baiknya sebelum memulai kegiatan wawancara, wartawan atau pewawancara melakukan pembicaraan terlebih dahulu dengan lawan bicara. Memulai pembicaraan yang hangat dengan informan dapat berupa beberapa pertanyaan yang sedikit memancing agar informan lebih terbuka dan mau berbicara lebih banyak lagi tentang topik tertentu.

Jika kamu sedang mewawancarai seorang selebriti di kediamannya maka kamu bisa memancingnya dengan memberikan pertanyaan tentang lukisan atau karya seni yang terdapat di rumahnya. Kamu juga bisa memberi pertanyaan tentang hewan peliharaannya serta hobi yang sedang ia geluti saat ini. Meskipun pertanyaan-pertanyaan ini terdengar naïf dan penuh basa-basi akan tetapi pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi semacam pemanasan agar tidak terlalu kaku atau canggung lagi saat melakukan wawancara yang lebih mendalam.

Namun, untuk beberapa kasus hal yang dihindari sebelum melakukan wawancara yaitu tentang jenis pertanyaan pemanasan atau basa-basi kepada para pejabat tertentu atau orang-orang penting. Terutama jika kamu sedang mewawancarai seseorang yang sangat sibuk. Sebut saja seorang direktur perusahaan besar yang tidak memiliki waktu banyak untuk melakukan percakapan. Biasanya orang-orang besar seperti ini hanya memiliki waktu setengah jam untuk bertemu dengan para wartawan atau jurnalis. Oleh sebab itu, sebagai jurnalis professional, kamu tidak perlu menggunakan kalimat atau pertanyaan basa-basi lagi. Silahkan melakukan wawancara dengan langsung ke point atau inti permasalahan.

Baca Juga : Cara Mengosongkan Ruang Penyimpanan Tanpa Menghapus Aplikasi

Mengatur Suasana Saat Wawancara Berlangsung

Hal penting lainnya yang sering dihadapi oleh para pewawancara ialah mengenai bahasa yang harusnya mereka gunakan. Jangan sampai suasana saat melakukan wawancara menjadi canggung dan tidak hangat lagi karena kesalahan bahasa yang dikeluarkan.

Sebaliknya, pertanyaan dan pernyataan yang hangat dan tidak mengandung sindiran akan lebih membuat suasana wawancara menjadi lebih santai dan nyaman. Jika terdapat pernyataan atau pertanyaan yang telah disiapkan akan tetapi tidak terlalu sedap maka ada baiknya untuk tidak mengeluarkan pertanyaan tersebut. jika memang perlu untuk dikeluarkan maka cobalah untuk menggantinya dengan kata-kata yang lebih baik lagi.

Menyiapkan Beberapa Draf Pertanyaan

Menyiapkan kumpulan draft pertanyaan adalah hal penting lainnya yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan wawancara. Menyiapkan draft pertanyaan menjadi semacam strategi terutama untuk topik pembicaraan yang tiba-tiba muncul di tengah proses wawancara.

Kumpulan pertanyaan tersebut juga bisa menjadi pelampung sekaligus aspek kejutan untuk narasumber. Sebagai seorang jurnalis tentu kamu tidak boleh hanya mengandalkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi saat wawancara.

Oleh sebab itu akan lebih baik untuk menyiapkan catatan serta berbagai kumpulan pertanyaan-pertanyaan. Kumpulan pertanyaan ini bisa menyelamatkan kamu dalam sebuah keadaan yang tak terduga nantinya.

Jika sobat membutuhkan pengetahuan lainnya, kami sudah membahas beberapa pengertian lain yang bisa sobat lihat di bawah ini.

Nah, demikianlah ulasan tentang pengetahuan dan pengertian wawancara dan seluk beluk dunia wawancara. Semoga artikel ini bermanfaat terutama untuk para jurnalis pemula.

Info tech paling update! Ikuti kami di WhatsApp Channel & Google News, Jadilah bagian komunitas kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan Update Terbaru Langsung! OK No thanks