Raksasa teknologi asal Tiongkok, Vivo, baru – baru ini dilaporkan telah mengajukan paten untuk ponsel barunya. Paten yang bakal meningkatkan kemampuan kamera ponsel tersebut digambarkan sebagai desain smartphone yang unik dengan sebuah lensa superzoom yang ditempatkan dalam sebuah mekanisme pop-up.
Seperti yang dilaporkaan LetsGoDigital, Vivo telah mengajukan paten ini ke WIPO (World Intellectual Property Office) dengan judul “Modul kamera, perangkat elektronik, dan metode kontrol modul kamera”. Dalam deskripsinya, jika pada ponsel – ponsel yang ada saat ini hanya mendukung low multiple zoom, teknologi terbaru dari Vivo memungkinkan ponsel besutannya menawarkan high multiple zoom.
Secara sederhana, Vivo telah mematenkan sebuah teknologi kamera baru yang memungkinkan sebuah ponsel membawa pembesaran zoom dengan kemampuan jangkauan yang lebih bagus. Saat ini, Vivo telah menawarkan beberapa model ponsel dengan lensa zoom pada bagian belakang. Salah satunya adalah Vivo X30 Pro, yang memiliki dua lensa telefoto dengan kemampuan zoom 2x dan 5x.
LetsGoDigital juga memposting render perangkat yang dipatenkan, terlihat jika perangkat ini bakal menampung kamera pop up superzoom, yang diproduksi oleh Technizo Concept. Sisi yang unik dari modul kamera superzoom ini adalah mekanisme pop up-nya, dimana beberapa lensa dipersatukan dalam satu modul yang memanjang keluar.
Jika diamati nampak seperti desain piramida dengan lensa paling atas yang memiliki luas permukaan terkecil sementara bagian paling bawah menampung sensor dan semua lensa lain di sampingnya. Total ada empat lensa dimana lensa tambahan akan muncul sesuai kebutuhan zoom yang diinginkan pengguna. Selain itu, lensa ini juga dapat bertumpuk yang memungkinkan rentang zoom lebih panjang. Meskipun paten tidak mengungkapkan kekuatan zoom optik, namun gambar itu mengisyaratkan kekuatan zoom yang lebih baik daripada ponsel yang ada saat ini yang hanya membawa lensa zoom.
Vivo juga baru saja mengajukan paten ke China National Intellectual Property Administration (CNIPA). Paten tersebut menunjukkan desain ponsel yang sangat mirip dengan bentukan iPod Classic. Desain paten menunjukkan physical clickwheel memakan setengah dari panel depan yang membuat layar hanya berukuran setengahnya.
Daftar di situs web CNIPA dengan jelas menyebutkan bahwa desain ini adalah desain sebuah ponsel dan bukan perangkat lain sepeti pemutar musik. Dengan kondisi dimana physical clickwheel telah jadi sesuatu yang aneh kemungkinani desain smartphone ini akan menyasar industri khusus atau hanya salah satu dari desain yang tidak akan pernah di produksi secara masal. Gambar dalam paten tersebut nampak bahwa ponsel ini akan memiliki frame yang terbuat dari logam. Physical clickwheel nampak cukup standar, dengan menampilkan empat tombol.
Baca juga: Kamera Bawah Layar OPPO Tawarkan Teknologi Perspective Panoramic Screen.
Paten kedua oleh Vivo menunjukkan desain smartphone yang terlihat cukup standar, dengan fasia semua layar, lubang untuk kamera selfie, sensor kamera tunggal dalam modul melingkar, dan port biasa. Salah satu yang menarik perhatian banyak pihak ada di bagian belakang ponsel yakni sebuah tulisan Zen, yang kemungkinan akan menjadi seri baru yang diusung Vivo. Beberapa laporan meyakini bahwa Vivo Zen bisa menjadi ponsel kelas entry-level Vivo di masa depan atau bagian dari seri yang lebih besar. (Sumber Vivo Superzoom: LetsGoDigital)