Transportasi udara tengah mengalami revolusi besar dengan hadirnya konsep “taksi terbang” yang diperkirakan akan segera menjadi solusi mobilitas masa depan. Toyota, sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di dunia, baru-baru ini melaksanakan uji coba pertama taksi terbang di Jepang. Inovasi ini dikembangkan oleh Joby Aviation, sebuah startup Amerika yang telah menerima investasi besar dari Toyota. Lalu, apa saja keunggulan taksi terbang ini, bagaimana cara kerjanya, dan kapan teknologi ini akan benar-benar siap untuk digunakan publik? Mari kita telusuri.
Apa Itu Taksi Terbang dan Teknologi eVTOL?
Taksi terbang adalah kendaraan yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal menggunakan teknologi eVTOL (electric Vertical Take-Off and Landing). Teknologi ini memungkinkan taksi terbang bergerak tanpa membutuhkan landasan pacu yang panjang, sehingga cocok untuk mobilitas di kawasan urban yang padat. Dengan sistem elektrik, taksi terbang eVTOL menjadi pilihan ramah lingkungan karena menghasilkan emisi lebih rendah dibandingkan pesawat konvensional atau helikopter.
Pada uji coba yang dilakukan Toyota di Shizuoka, Jepang, taksi terbang buatan Joby Aviation mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 320 km/jam. Kecepatan ini setara dengan kendaraan darat tercepat, menjadikan eVTOL sebagai solusi mobilitas perkotaan yang cepat dan efektif.
Kolaborasi Toyota dan Joby Aviation
Toyota pertama kali menginvestasikan dana besar ke Joby Aviation pada tahun-tahun sebelumnya dan baru-baru ini meningkatkan investasinya sebesar 5 miliar dolar AS (sekitar 35,5 triliun rupiah) pada Oktober 2024. Langkah ini menunjukkan keseriusan Toyota dalam mendukung pengembangan teknologi taksi terbang dan persiapan untuk sertifikasi serta produksi massal.
Tidak seperti banyak produsen eVTOL lain yang berencana menjual kendaraan mereka ke maskapai penerbangan atau perusahaan logistik, Joby memiliki model bisnis unik yang mirip dengan layanan ride-sharing seperti Gojek atau Grab. Artinya, mereka akan mengoperasikan layanan transportasi udara sendiri alih-alih hanya menjual eVTOL kepada pihak ketiga. Model bisnis ini membuka peluang bagi pengguna untuk menggunakan aplikasi dan memesan taksi terbang secara langsung.
Keunggulan Taksi Terbang
Kemacetan lalu lintas, terutama di kota besar seperti Jakarta, adalah masalah yang terus meningkat. Taksi terbang hadir sebagai alternatif untuk mengurangi kemacetan dan mempercepat perjalanan. Dengan kecepatan tinggi dan kemampuan terbang melampaui jalan-jalan padat, eVTOL bisa memotong waktu perjalanan yang biasanya memakan waktu lama.
Selain itu, teknologi taksi terbang juga menghadirkan manfaat lingkungan. Penggunaan tenaga listrik pada eVTOL mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi polusi udara. Ini sejalan dengan tren global menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan, serta mendukung target emisi karbon rendah di negara-negara maju.
Tantangan dan Langkah Selanjutnya: Kapan Taksi Terbang Akan Beroperasi?
Meskipun potensi taksi terbang terlihat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi sebelum bisa digunakan secara luas. Salah satunya adalah regulasi penerbangan dan sertifikasi keselamatan dari otoritas terkait di setiap negara. Di Amerika Serikat, Joby Aviation sudah dalam tahap persiapan untuk meluncurkan layanan taksi terbang di Dayton, Ohio, pada tahun 2025. Ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan eVTOL menuju komersialisasi global.
Selain itu, harga perjalanan dengan taksi terbang masih menjadi perhatian. Mengingat teknologi yang digunakan, harga tiket di awal peluncurannya mungkin tidak akan murah. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi dan peningkatan skala produksi, diharapkan harga akan lebih terjangkau bagi masyarakat umum.
Prospek Taksi Terbang di Indonesia: Apakah Realistis?
Indonesia, sebagai negara dengan kondisi lalu lintas yang seringkali padat, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi taksi terbang. Dengan tingkat kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, serta wilayah geografis yang terdiri dari ribuan pulau, layanan taksi terbang dapat menjadi solusi mobilitas yang signifikan.
Namun, realisasi taksi terbang di Indonesia masih membutuhkan waktu. Infrastruktur udara, regulasi penerbangan, serta dukungan pemerintah menjadi faktor penting. Selain itu, kesiapan masyarakat untuk menerima konsep mobilitas baru ini juga perlu diperhatikan. Saat ini, Indonesia mungkin lebih siap untuk memanfaatkan teknologi EV (kendaraan listrik) darat, tetapi taksi terbang tetap memiliki prospek di masa depan jika regulasi dan infrastruktur mendukung.
Penutup
Uji coba taksi terbang oleh Toyota dan Joby Aviation adalah langkah besar dalam inovasi transportasi udara yang ramah lingkungan dan cepat. Dengan perkembangan teknologi eVTOL yang menjanjikan, taksi terbang dapat menjadi solusi atas masalah kemacetan dan kebutuhan mobilitas di perkotaan, terutama untuk negara-negara dengan tingkat kepadatan lalu lintas tinggi.
Meski masih ada tantangan yang harus dihadapi, taksi terbang dapat membawa dampak positif dalam waktu dekat, terutama jika infrastruktur dan regulasi mendukung. Bagi Indonesia, harapan akan kehadiran taksi terbang mungkin masih beberapa tahun lagi, namun perkembangan di luar negeri bisa menjadi inspirasi untuk langkah-langkah berikutnya dalam merancang masa depan transportasi udara di Nusantara.
Slamet adalah seorang blogger yang bersemangat tentang segala hal yang berkaitan dengan Android, mulai dari aplikasi dan game terbaru hingga perkembangan kendaraan listrik seperti sepeda motor listrik.