Kebutuhan cetak mencetak dokumen saat ini merupakan suatu hal yang memiliki urgensi tersendiri, terutama bagi suatu organisasi atau perusahaan.Oleh karena itu, kehadiran mesin pencetak dengan segala varian teknologi yang ditawarkannya telah beredar luas di sekitar kita.Sebab tak hanya menjadi kebutuhan perusahaan atau instansi tertentu saja, tapi juga hampir menjadi kebutuhan semua kalangan.
Meskipun terdapat banyak jenis mesin pencetak atau printer, namun sebagian besar orang saat ini mungkin lebih mengenal jenis printer Inkjet berbasis tinta yang selama ini memang lebih sering digunakan oleh sebagian orang, khususnya kepentingan individu.Namun, selain printer Inkjet, ada pula yang disebut dengan printer Dot Matrix yang sebaiknya juga perlu diketahui.
Sekilas tentang Printer Dot Matrix
Printer Dot Matrix pada dasarnya merupakan jenis printer dengan sistem kerja mesin pengetuk atau biasa disebut Impact Printer. Printer jenis ini umumnya hampir menyerupai mesin ketik karena dalam penggunaannya menggunakan pita untuk mencetak atau menghasilkan sebuah tulisan.Selain menggunakan pita, printer ini juga memiliki kepala cetak (print head), yang mana didalamnya terdapat sekumpulan jarum besi yang nantinya akanmencetak tulisan berdasarkan dokumen yang diprint.
Adapun perbedaannya dengan jenis printer Inkjet, yakni tidak memerlukan lagi penggunaan tinta di luar layaknya printer Inkjet pada umumnya.Meskipun hasil cetakan yang diperoleh menggunakan printer Dot Matix terlihat agak kasar karena hanya menggunakan pita dan ketukan, namun printer ini dapat menghasilkan cetakan yang langsung rangkap dengan menggunakan karbon.Oleh sebab itu, printer jenis ini masih cukup sering digunakan, terutama di kalangan instansi atau perusahaan yang banyak melakukan aktivitas cetak, karena dinilai memiliki ketahanan guna yang lebih tinggi, sehingga lebih awet dalam mencetak dokumen yang berjumlah rangkap banyak.
Akan tetapi, karena dalam penggunaannya hanya menggunakan pita sebagai sumber warnanya, warna yang dihasilkan pun tidak cukup bervariasi, yakni hanya berupa warna hitam, biru, merah, dan kuning saja dan tidak banyak yang dapat menggunakan campuran ketiga warna ini sekaligus. Jika dibandingkan dengan yang berbasis Inkjet pun, resolusi dari printer berkecepatan 500 cps (character per second) ini masih cukup rendah, karena hasil tulisan yang tercetak akan nampak seperti titik-titik yang saling berhubungan. Oleh sebab itu, penggunaan printer Dot Matrix ini umumnya digunakan untuk mencetak jenis dokumen tembusan, yang dapat berupa dokumen kwitansi, bon, ataupunbentuk dokumen keuangan lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Printer Dot Matrix
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jenis printer Dot Matrix satu ini masih banyak digunakan oleh berbagai perusahaan atau instansi besar karena mampu mencetak dokumen penting dalam jumlah yang cukup banyak.Selain itu, harga perawatan dan percetakannya termasuk cukup murah dibanding jenis printer kebanyakan saat ini.Namun, agar lebih jelasnya, berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari printer ini.
Kelebihan
Meskipun saat ini telah terdapat banyak sekali jenis printer dengan teknologi yang lebih canggih dan modern, namun ada alasan tersendiri mengapa jenis printer ini masih terus diproduksi. Beberapa keunggulan yang dapat menjadi alasannya, yaitu:
- Biaya penggunaannya lebih murah dibanding printer berbasis inkjet maupun laser jet. Sebab pita printer yang digunakan untuk mencetak memiliki harga yang lebih murah dibanding harga tinta itu sendiri. Dengan begitu, biaya pengeluaran perusahaan dapat lebih diminimalisir, terutama dalam menghasilkan cetakan dokumen yang cukup banyak.
- Menggunakan pita khusus yang disebut ribbon/karbon untuk mencetak sekaligus yang menghasilkan warna, sehingga tidak lagi membutuhkan tinta. Terdapat 2 jenis printer, yaitu yang tidak berwarna (hitam) dan berwarna (hitam, biru, merah, kuning).
- Mampu menghemat waktu dan mempercepat proses percetakan, karena dapat melakukan cetak rangkap sekaligus.
- Mampu mencetak kertas dalam ukuran yang lebar dan besar.
- Biaya perawatan dan perbaikan yang juga relatif lebih murah, karena selain jarang mengalami error, printer ini juga tidak menggunakan tinta di luar, sehingga dapat tetap aman jika tidak digunakan dalam waktu lama karena tinta yang ada dalam pita tidak mengering. Namun, untuk mencegahnya agar tidak mudah rusak oleh berbagai faktor luar, kebersihan printer juga harus selalu dijaga.
Kekurangan
Meskipun demikian memiliki keunggulannya tersendiri, produk printer Dot Matrix ini tentunya tidak dapat lepas dari kekurangan yang dimilikinya, terutama jika dibandingkan dengan produk-produk printer lain yang lebih canggih dan modern. Berikut adalah beberapa kekurangan dari jenis printer ini:
- Meskipun memiliki daya tahan yang dinilai cukup tinggi, namun karena hanya mengandalkan pita dan sistem kerja ketukan, resolusi cetakan yang dihasilkan cenderung lebih rendah jika dibanding printer jenis inkjet maupun laset jet.
- Cenderung menghasilkan suara yang keras dan agak bising ketika sedang mencetak, sehingga akan sedikit mengganggu.
- Meskipun memungkinkan untuk mencetak gambar, namun untuk mencetak full gambar akan sedikit tidak cocok, sebab hasil tinta yang dikeluarkan dari pita akan terlihat kurang halus merata dan cenderung terlihat seperti titik-titik yang saling berhubungan.
- Memiliki gerakan yang cukup lambat serta warna yang dihasilkan tidak cukup bervariasi layaknya yang dapat dihasilkan oleh printer jenis lainnya yang lebih canggih.
Baca Juga : Inilah Kelebihan dan Kekurangan Printer HP Laserjet
Printer Dot Matrix yang Masih Diproduksi
Terlepas dari ketertinggalan teknologi yang digunakan oleh printer Dot Matrix ini, seperti yang telah dibahas sebelumnya, ada beberapa keunggulan dari printer ini yang justru menjadi alasan mengapa printer jenis ini masih tetap diproduksi dan dimanfaatkan. Contohnya oleh perusahaan atau instansi yang umumnya harus melakukan aktivitas percetakan dokumen dalam jumlah rangkap yang banyak.Berikut ini adalah beberapa contoh printer Dot Matrix yang mungkin masih beredar di sekitar Anda.
Epson LX-310
Printer Epson LX-310 kerap disebut sebagai versi terbaru dari printer legendaris LX-800 yang masing-masing masih memiliki 9 pin untuk dot matrix-nya dengan kecepatan cetak hingga 357 karakter per detik (ukuran 12 karakter per inci). Printer ini dapat dibanderol dengan harga Rp 2 jutaan.
Epson LQ-310
Meskipun sering disebut sabagai saudara kembar dari versi LX-310, namun printer ini memiliki dot matrix sebanyak 24 pin dengan kecepatan cetak yang lebih tinggi hingga 416 karakter per detik (untuk ukuran 12 karakter per inci). Printer ini dijual di pasaran dengan harga sekitar Rp 2,5 jutaan.
Epson LQ-590
Printer Dot Matrix satu ini tergolong ekonomis dan cukup hening berkat adanya mekanisme cetak Eco-Drive yang dapat meningkatkan produktivitasnya tanpa daya listrik yang besar. Di pasaran, printer ini dibanderol dengan harga Rp 4,5 jutaan.
Epson LQ-2190
Printer ber-dot matrix 24 pin ini memiliki ukuran yang lebar sehingga dapat mencetak kertas berukuran lebih dari A4. Oleh karena itu, Epson jenis ini cocok digunakan untuk pekerjaan percetakan bervolume yang besar. Dengan kecepatan cetak 480 karakter per detik untuk ukuran 10 karakter per inci, printer ini banderol dengan harga Rp 5,3 jutaan.
Epson LQ-680 Pro
Jenis printer ini mengandalkan kecepatan sebagai salah satu daya tariknya, yakni dapat mencapai 413 karakter per detik (untuk ukuran 10 karakter per inci) dalam mode High Speed Draft Mode dan 465 karakter per detik untuk mode draft dan ukuran 15 karakter per inci. Harga yang dibanderol untuk print ini, yakni sekitar Rp 5,8 jutaan.
Jika Sobat memiliki masalah terhadap printer, kami sudah membahas 5 penyebab printer tidak bisa mencetak dokumen di artikel sebelumnya dan rekomendasi tinta printer HP terbaik untuk Anda gunakan.
Akhir Kata
Bagaimana cukup banyak bukan pilihan Printer Dot Matrix dari brand Epson, Sebenarnya masih banyak lagi merek lain yang bisa Sobat jadikan referensi untuk dimiliki, mungkin nanti akan kami bahas di pembahasan selanjutnya.