Berita  

Perubahan Lisensi DuckStation: Emulator PS1 Favorit Kini Tidak Lagi Open Source, Apa Dampaknya?

lisensi Duckstation
Image via ITHome

Jika kamu seorang penggemar game retro, terutama PlayStation 1 (PS1), pasti sudah tidak asing lagi dengan DuckStation, emulator PS1 yang populer. Emulator ini sebelumnya dikenal sebagai proyek open source yang memungkinkan para pengembang memodifikasi dan meningkatkan fungsionalitasnya sesuai kebutuhan. Namun, perubahan baru-baru ini dalam lisensi DuckStation telah menarik perhatian komunitas teknologi dan game di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Artikel ini akan mengupas tentang perubahan tersebut dan apa dampaknya bagi pengguna di Indonesia.

DuckStation: Sebuah Emulator PS1 yang Populer

DuckStation adalah salah satu emulator PS1 terbaik yang banyak digunakan oleh para gamer untuk memainkan game klasik di berbagai perangkat. Berkat status open source-nya, pengembang lain dapat mengakses kode sumbernya, memodifikasinya, atau bahkan membuat versi baru dengan fitur tambahan. Proyek ini menggunakan lisensi GNU General Public License (GPL), yang mewajibkan setiap perubahan pada kode sumber harus tetap dipublikasikan dan disebarkan secara terbuka.

Namun, masalah muncul ketika beberapa pengembang pihak ketiga tidak mematuhi aturan ini. Ada beberapa kasus di mana pengembang lain menggunakan DuckStation untuk membuat versi modifikasi tanpa membagikan kembali kode sumbernya, yang merupakan pelanggaran terhadap lisensi GPL.

Perubahan Lisensi: Tidak Lagi Open Source

Pada bulan September 2024, DuckStation mengalami perubahan signifikan dalam kebijakan lisensinya. Awalnya, pada 1 September, proyek ini beralih ke PolyForm Strict License, sebuah lisensi yang lebih ketat dibandingkan dengan GPL. Hanya dalam waktu dua minggu, pada 13 September, DuckStation kembali mengubah lisensinya menjadi Creative Commons BY-NC-ND. Ini berarti bahwa DuckStation kini melarang penggunaan komersial dan juga melarang siapa pun untuk membuat karya turunan dari proyek ini.

Dengan perubahan ini, DuckStation secara teknis masih bisa diakses oleh publik, tetapi tidak lagi memungkinkan untuk dimodifikasi atau diintegrasikan ke dalam proyek lain. Dalam kata lain, DuckStation tidak lagi “open source” seperti yang dipahami oleh komunitas teknologi.

Alasan di Balik Perubahan

Menurut pernyataan dari stenzek, pengembang utama DuckStation, keputusan untuk mengubah lisensi didasarkan pada pelanggaran berulang terhadap lisensi GPL oleh beberapa proyek turunan. Stenzek menyatakan bahwa dia sudah jenuh dengan ketidakpatuhan ini, yang pada akhirnya memicu perubahan lisensi menjadi lebih ketat. Bahkan, ia sempat menyampaikan dalam unggahannya di GitHub bahwa jika terus mendapatkan gangguan atau pelanggaran, ia akan mempertimbangkan untuk menutup akses kode sumber secara total.

Dampak Bagi Pengguna di Indonesia

Bagi pengguna di Indonesia, terutama mereka yang menggunakan DuckStation untuk kebutuhan pribadi, perubahan lisensi ini mungkin tidak akan memberikan dampak langsung yang signifikan. Kamu masih bisa mengunduh dan menggunakan DuckStation untuk memainkan game PS1 di perangkatmu. Namun, bagi mereka yang tertarik mengembangkan emulator atau memodifikasi DuckStation untuk kepentingan tertentu, perubahan ini jelas menjadi kendala besar. Keterbatasan dalam membuat karya turunan membuat proyek ini menjadi lebih eksklusif dan membatasi kreativitas pengembang lokal yang ingin berkontribusi.

Apa Yang Bisa Dipelajari Dari Perubahan Ini?

Perubahan lisensi ini menjadi pelajaran penting bagi komunitas open source, termasuk di Indonesia, mengenai pentingnya menghargai aturan lisensi. Ketika proyek open source tidak diikuti dengan kepatuhan terhadap aturan lisensi, hal ini dapat memicu langkah-langkah protektif seperti yang dilakukan oleh pengembang DuckStation. Ini juga menjadi peringatan bagi pengembang lain yang mungkin berniat memodifikasi atau menggunakan proyek open source, untuk selalu mematuhi syarat-syarat yang berlaku.

Alternatif Emulator PS1 untuk Pengguna Indonesia

Jika kamu merasa perubahan lisensi DuckStation mengurangi fleksibilitas yang kamu butuhkan, ada beberapa alternatif emulator PS1 lain yang masih mempertahankan lisensi open source, seperti RetroArch dan ePSXe. Kedua emulator ini tetap memungkinkan pengguna untuk memodifikasi dan mengembangkan lebih lanjut tanpa menghadapi batasan ketat seperti yang sekarang diberlakukan oleh DuckStation.

Kesimpulan

Perubahan lisensi DuckStation menandai pergeseran penting dalam dunia pengembangan emulator, khususnya di komunitas PS1. Meski proyek ini masih tersedia untuk diunduh dan digunakan secara gratis, pembatasan lisensi baru membuatnya lebih tertutup daripada sebelumnya. Bagi pengguna biasa di Indonesia, perubahan ini mungkin tidak akan terasa, tetapi bagi pengembang, ini menjadi tantangan besar.

Pada akhirnya, kasus ini mengingatkan kita semua untuk menghargai karya dan kontribusi para pengembang open source, serta mematuhi ketentuan lisensi yang mereka tetapkan. Bagi kamu yang mencari emulator yang lebih fleksibel, ada banyak alternatif yang bisa dipertimbangkan, meski DuckStation tetap menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menikmati game PS1 dengan kualitas tinggi.

Info tech paling update! Ikuti kami di WhatsApp Channel & Google News, Jadilah bagian komunitas kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan Update Terbaru Langsung! OK No thanks