Jakarta– Ketidakselarasan antara keterampilan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan dunia kerja menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi. Menjawab kebutuhan ini, Metranet, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “Metranet Mengajar: Unlocking Career Opportunities with Rekans Metranet” di SMK PKP 1 Jakarta, Selasa (26/11).
Program ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan keterampilan (skills gap) antara dunia pendidikan dan industri melalui pembelajaran langsung dari praktisi Metranet. Fokus utamanya adalah memperkuat tiga elemen utama, yakni Skill (keahlian), Knowledge (pengetahuan), dan Attitude (sikap profesional), yang diharapkan mampu membantu siswa SMK bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Kolaborasi Pendidikan dan Industri
“Melalui program CSR Metranet Mengajar, kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di dunia kerja saat ini. Program ini adalah bentuk komitmen kami untuk menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan industri, sehingga lulusan SMK tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menghadapi tantangan di era digital ini,” ujar VP HCCA Legal & RM Metranet, Rikki P. Ananto.
Sebagai bagian dari kampanye #AyoBerAKSI yang diinisiasi oleh TelkomGroup, program ini mengusung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan fokus pada tanggung jawab sosial. Pelatihan yang diberikan mencakup peningkatan soft skill seperti komunikasi, hingga hard skill teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kepala Sekolah SMK PKP 1 Jakarta, Yosep Saifulloh, menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. “Hadirnya program Metranet Mengajar di sekolah kami sangat mendukung implementasi Projek, Profil, Penguatan, Pelajar, Pancasila (P5) yang menjadi bagian dari kurikulum Merdeka Belajar. Program ini sangat bermanfaat bagi siswa kami, karena memberikan mereka bekal keterampilan praktis dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Dengan dukungan Metranet, kami percaya siswa-siswi kami akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja,” ujarnya.
Selain pelatihan, program ini juga memberikan donasi berupa satu unit laptop dan kamera set kepada SMK PKP 1 Jakarta. Dukungan ini bertujuan untuk memfasilitasi praktik kerja siswa agar lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Melalui program ini, Metranet mempertegas komitmennya dalam pemberdayaan generasi muda Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri untuk mengembangkan kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan pasar tenaga kerja.
Langkah konkret seperti Metranet Mengajar menunjukkan bagaimana sinergi antara industri dan pendidikan dapat membuka lebih banyak peluang karir, sekaligus menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan era digital.
Ahmad, seorang ikonik yang sangat menyukai industri Game dan Kendaraan Listrik, bercita-cita ingin menjadi pakar teknologi untuk platform Android, iOS, dan Windows. Bermula dari ketertarikannya pada game sejak kecil, ia mendedikasikan dirinya untuk memahami dan mengembangkan teknologi game. Kecintaannya pada game bukan hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga dalam mengulas gameplay, yang ia lakukan dengan penuh gairah dan ketelitian.
