Telkom Indonesia terus melakukan akselerasi ekosistem digital di tanah air, dengan memwujudkannya melalui Leap dengan menghadirkan berbagai platform digital.
Salah satunya adalah Logee yang menjadi jembatan untuk menghubungkan semua pemain logistik menjadi satu ekosistem dan memberikan solusi dan keuntungan.
Apa yang dihadirkan Logee
Melalui laman Leap, Logee hadir dalam 3 portofolio:
- Logee Transportation, ekosistem digital yang mempertemukan pemilik kargo dengan pengemudi truk, platform menyediakan Cargo Apps, Trucker Apps, dan Driver Apps.
- Logee Distribution sebagai penghubung outlet dan distributor dengan berbagai mitra Prinsipal LOGEE yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
- Logee Control Tower yang merupakan pelacak armada logistik yang sudah menggunakan teknologi Internet of Things (IoT).
Logee juga hadir untuk dapat memberikan solusi terkait ekspor-impor untuk menjadi lebih efektif dan efisien melalui pemanfaatan teknologi digital.
Hadirnya Logee juga sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional. Sebagai informasi, biaya logistik di Indonesia saat ini mencapai 26% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan rata-rata biaya logistik di negara sekitar sebesar 13%.
Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid mengatakan upaya Telkom dalam mengakselerasi ekosistem digital logistik khususnya di Pelabuhan saat ini telah mengubah proses konvensional menjadi digital secara paperless dengan proses yang lebih sederhana dan transparan untuk mengurangi cost operational logistics PPJK.
“Saat ini, Logee telah terintegrasi dengan Terminal Peti Kemas NPCT1 (New Priok Container Terminal One), TPK KOJA, National Logistic Ecosystem (NLE), dan yang terbaru yaitu JICT (PT Jakarta International Container Terminal),” ujar Fajrin.
Lebih lanjut Dengan digitalisasi, pemerintah berharap biaya logistik bisa turun hingga 17% pada tahun 2024 mendatang. Telkom sebagai BUMN dengan fokus penguatan digital, memiliki tanggung jawab untuk mengakselerasi ekosistem digital ini, pungkas Fajrin.
Ada Berbagai problematikan kegiatan operasional pemilik barang atau PPJK, salah satunya adalah proses pemesanan truk dan juga tracking pengiriman, terlebih pemesanan truk untuk mengirim kontainer masih cenderung sulit dan lambat, dan mengharuskan pemilik harus menghubungi pemilik truk satu persatu untuk memastikan ketersediaan. Jika sudah mendapatkan truk, pemilik barang juga masih harus memantau lokasi truk secara real time.
Yosua Suryadhika, Direktur PT Adhika Maju Mandiri, mengungkapkan Menurutnya, industri logistik dan kepelabuhan di Indonesia merupakan sektor bisnis yang memiliki banyak potensi namun dalam aktivitasnya masih begitu kompleks.
“Sebagai pelaku logistik khususnya ekspor dan impor barang, saya merasakan sekali rumitnya proses pengiriman kontainer. Pengurusan gate pass juga memerlukan upaya lebih di mana masih harus membuka beberapa sistem billing Terminal Peti Kemas yang berbeda dan apabila ada masalah dokumen harus datang langsung ke TPK,” ungkap Yosua.
Dengan berbagai problem tersebut Logee hadir memberikan solusi dengan mengkolaborasikan pemilik barang atau PPJK di Terminal Peti Kemas, dengan menyediakan layanan untuk pengurusan gate pass kontainer ekspor dan impor hingga pencarian armada secara digital dengan fitur lengkap.
“Setelah menggunakan Logee sejak Agustus 2021 permasalahan ini bisa teratasi. Logee mampu mengefisiensikan hingga 50% proses operasional ekspor dan impor harian, seperti pengurusan storage dan order truck,” tambah Yosua.
Baca juga: Logee Hadir di Daerah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
Head of Digital Vertical Ecosystem Logistic, Natal Iman Ginting, mengatakan bahwa terintegrasinya Logee dengan terminal besar di Tanjung Priok dan JICT menjadi akselerasi terciptanya ekosistem digital di sektor kepelabuhan dan logistik, agar ongkos dan proses pengiriman bisa lebih hemat serta efisien.
“Integrasi ekosistem logistik sangat penting untuk mencapai efisiensi di rantai pasok logistik itu sendiri. Lingkup logistik ini adalah sebuah ekosistem, yang artinya melibatkan banyak hal dengan berbagai pihak. Mulai dari Perusahaan Pelayaran, Bea Cukai, Terminal Peti Kemas hingga Depo. Logee mengefisiensikan proses tersebut,” ujar Natal.
Slamet adalah seorang blogger yang bersemangat tentang segala hal yang berkaitan dengan Android, mulai dari aplikasi dan game terbaru hingga perkembangan kendaraan listrik seperti sepeda motor listrik.