Tahun 2023 menjadi tahun yang dikhawatirkan oleh pelaku usaha dari berbagai sektor, tak heran para pelaku usaha tengah siap untuk memperkuat pondasi dari bisnis mereka sehingga bisa bertahan dari tahun ke tahun.
Termasuk perusahaan Digital Telco terbesar di Indonesia, Telkom Indonesia yang kali ini menjawab tantangan tersebut dengan terus bertransformasi melalui tiga pilar bisnis digital dan strategi utama Five Bold Moves untuk meningkatkan daya saing, value creation dan memaksimalkan peluang.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam kegiatan Breakfast with Telkom: Facing 2023 with Strong Fundamental pada Rabu (7/12), bertempat di Telkom Landmark Tower Jakarta.
Acara Breakfast with Telkom (BWT): Faching 2023 with Strong Fundamental tersebut dibuka dengan keynot speech dari Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, dan acara ini dihadiri juga oleh investor, asset management, sekuritas, dan pemimpin redaksi media.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan ada tiga agenda besar Kementerian BUMN dalam mendukung transformasi digital Indonesia, antara lain membangun infrastruktur digital, mengakselerasi ekosistem digital dan menumbuhkembangkan talenta digital.
Sementara itu Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah memaparkan langkah transformasi Telkom dan strategi utama Five Bold Moves.
Ia mengatakan, Telkom mencanangkan Five Bold Moves yakni lima program utama yang akan menjadi value creation ke depan. Hingga nanti pada 2024, diharapkan Telkom sudah dapat menikmati hasilnya.
“Sejak 2020 Telkom telah mencanangkan transformasi dimana dua tahun pertama kami fokus pada membangun fundamental untuk mejaga pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan agar lebih sehat,” jelas Ririek.
Lebih lanjut Ririek menyampaikan lima strategi utama perusahaan terdiri dari inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.
Disampaikan juga bahwa saat ini Telkom masih terus fokus menjalankan inisiatif tersebut, dengan penekanan saat ini pada FMC, InfraCo dan Data Center Co.
FMC merupakan inisiatif untuk menginbrengkan IndiHome ke Telkomsel sehingga nantinya layanan fixed dan mobile broadband ini akan berada dalam satu entitas demi memberikan layanan broadband terbaik dengan biaya yang efisien.
Inisiatif InfraCo merupakan langkah konsolidasi pada infrastruktur telekomunikasi yang memungkinkan adanya network sharing demi mengoptimalkan potensi dan valuasi.
Dan selanjutnya pada inisiatif Data Center Co, Telkom saat ini tengah melakukan konsolidasi data center dalam satu entitas Telkom Data Ecosystem.
Sebagai informasi, dikabarkan bahwa dalam waktu dekat, Telkom akan melakukan groundbreaking data center di Batam yang diproyeksikan untuk melayani permintaan data center yang masih cukup besar dari pasar Singapura.
Ririek juga menjawab pertanyaan terkait Investasi Telkomsel di GoTo, ia mengatakan bahwa dalam melakukan investasi digital, TelkomGroup fokus tidak hanya kepada capital gain semata tapi lebih pada potensi synergy value yang dihasilkan baik bagi TelkomGroup maupun BUMN.
Saat ini synergy value Telkomsel – GoTo yang dihasilkan sudah cukup besar bahkan tumbuh di atas 50% daripada tahun lalu. Hal yang sama juga berlaku pada MDI dimana synergy value yang dihasilkan dari investasi MDI ke startup memiliki nilai yang lebih besar daripada capital gain, Tegasnya.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam turut menjelaskan lebih lanjut terkait synergy value Telkomsel – GoTo yang telah mendorong percepatan dan memperkuat positioning ekosistem digital Telkomsel.
Dikatakan, hingga September 2022, synergy value yang dihasilkan mencapai Rp507,3 miliar atau tumbun 50,3% YoY. Sejauh ini, dari synergy value yang telah terbangun antara Telkomsel bersama GoTo telah memperkuat layanan berbasis digital, mendorong inovasi, dan meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan pelaku usaha kecil (UMKM) di Indonesia yang turut mendorong perfomansi lini bisnis utama Telkomsel, serta mengembangkan potensi inovasi kolaborasi layanan bersama, diantaranya Paket Swadaya Telkomsel (paket data internet) khusus untuk mitra driver Gojek dan merchant GoFood, digitalisasi mitra reseller/outlet Telkomsel di ekosistem GoShop serta solusi layanan Call Masking dari Telkomsel nGage.
Selain itu, dalam acar BWT: Faching 2023 with Strong Fundamental, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi memaparkan pertumbuhan kinerja Telkom yang secara konsisten terus berupaya menjaga pertumbuhan dan profitabilitas.
Dikatakan, dalam kurun lima tahun terakhir, Telkom mencatat kinerja yang cukup baik dengan pertumbuhan positif pada pendapatan, EBITDA, dan laba bersih, menunjukkan profitabilitas yang terus membaik dan efisiensi biaya yang terjaga.
Menutup tahun 2022, proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan Telkom di sisi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih berkisar pada low single digit, dengan total belanja perusahaan (capital expenditure) diperkirakan pada level 25 – 28% dari pendapatan.
Sementara itu pada outlook 2023 – 2025, peningkatan kinerja pendapatan, EBITDA, dan laba bersih diperkirakan mencapai mid to high single digit dengan rencana total belanja perusahaan (capital expenditure) pada 22 – 25% dari pendapatan.
Slamet adalah seorang blogger yang bersemangat tentang segala hal yang berkaitan dengan Android, mulai dari aplikasi dan game terbaru hingga perkembangan kendaraan listrik seperti sepeda motor listrik.