Salah satu fitur andalan dari Mi 11 Ultra adalah sebuah layar sekunder yang terletak di bagian belakang tepat di samping modul kamera. Sebuah layar Always-On Display (AOD) berukuran 1,1 inci ini memiliki beberapa fungsi seperti menampilkan waktu, tanggal hingga notifikasi panggilan dan notifikasi lain serta dapat pula berfungsi sebagai viewfinder bagi kamera.
Layar ini sebenarnya tak dibuat khusus untuk Mi 11 Ultra melainkan merupakan hasil adopsi dari perangkat lain yang sebelumnya telah diproduksi Xiaomi. Hal Itu terungkap ketika CEO Xiaomi, Lei Jun, mengatakan bahwa layar sekunder Mi 11 Ultra sama dengan yang digunakan untuk Mi Band 5 yang telah dirilis tahun lalu.
Tak ada kejelasan apakah Xiaomi megambil panel AMOLED 1,1 inci tersebut dari perangkat Mi Band 5 yang tak terjual atau memesan lebih banyak unit layar dari pemasok. Namun dengan fakta dimana layarnya tak dibuat secara khusus, tentu dapat mengurangi biaya produksi dari Mi 11 Ultra.
Seperti diketahui sebelumnya Mi 11 Ultra membawa panel layar utama 6,81 inci dengan desain melengkung 3200 x 1440 dimana terdapat sebuah lubang sebagai rumah bagi sensor kamera depan 20MP. Prosesor Snapdragon 888 yang ditanamkan akan memberikan kekuatan pada ponsel ketika dipasangkan dengan RAM LPDDR5 hingga 12GB. Ada juga beberapa varian dengan penyimpanan maksimum 512GB.
Disisi kamera belakang, Mi 11 Ultra mengusung sensor utama Samsung GN2 50MP, kamera sudut ultrawide Sony IMX586 48MP, dan sensor Sony IMX586 48MP lainnya dengan lensa periskop yang berfungsi ganda sebagai kamera telefoto dan kamera makro.
Urusan daya, Xiaomi membesutkan baterai berkapasitas 5000mAh di dalam ponsel dengan dukungan untuk pengisian cepat 67 W dan pengisian nirkabel cepat 67 W. Ponsel ini juga mendapatkan perlindungan dari debu dan kelembaban dengan standar IP68. Bagian layarnya pun dilapisi oleh salah satu pelindung terkuat di yang ada di industri ponsel saat ini, Gorilla Glass Victus.
Sebagai tambahan bahwa di Cina smartphone ini dilindungi oleh garansi MiCare, dimana pemilik Xiaomi Mi 11 Ultra memiliki hak untuk mengganti layar dua kali dan memperbaiki kerusakan lainnya. Ini adalah tawaran yang cukup berkelas, mengingat para ahli memperkirakan biaya penggantian layar sekitar $ 153 dan motherboard seharga $ 305.
Ponsel ini dibandrol dengan harga mulai dari CNY 5999 atau Rp 13,2 juta untuk varian RAM 8GB + 256GB di China sementara Eropa mendapatkan versi RAM 12GB + 256GB dengan harga € 1.200 atau sekitar Rp 20 juta – an.
Laporan terakhir, penjualan Mi 11 Ultra di negri asalnya mendapatkan sambutan yang luar biasa. Menurut apa yang dilansir GSMArena, Xiaomi mengklaim telah mengantongi lebih dari 1,2 miliar yuan atau sekitar Rp 2,6 triliun dari penjualan pertama Mi 11 Pro dan Mi 11 Ultra.
Kedua ponsel tersebut telah dipastikan akan masuk ke pasar Indonesia karena telah mendapatkan sertifikasi TKDN dari Kementrian Perindustrian. Namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak Xiaomi tentang waktu untuk merilis kedua anggota keluarga Mi 11 itu di tanah air.