Saat ini Galaxy S21 Ultra bisa dibilang sebagai salah satu smartphone yang memiliki kamera terbaik di dunia saat ini, untuk itu Samsung diharapkan akan mampu meningkatkan pencapaian ini lebih jauh pada ponsel berikutnya yakni Galaxy S22 tahun depan. Namun penerus keluarga S itu kemungkinan tak akan mengadopsi sensor 3D ToF (time of flight) yang digunakan pada Galaxy S20 Ultra dan Galaxy S10 5G.
Menurut apa yang dilaporkan Samobile sesuai dengan dirilis ETNews yang berbasis di Korea Selatan, Samsung telah memutuskan untuk tidak menyertakan sensor ToF 3D dalam seri Galaxy S22. Sensor ToF 3D sendiri menggunakan cahaya infrared untuk membuat sebuah pemetaan kedalaman tiga dimensi yang akurat dari sebuah objek dan membantu kamera dengan fokus dan gambar potret dalam kondisi cahaya redup. Karena tingkat akurasinya, teknologi ini juga biasa digunakan dalam aplikasi dan game – game AR.
Alasan tak digunakannya sensor ToF 3D terkuak kala salah seorang pejabat dari Samsung dikabarkan mengatakan bahwa ia melihat kepuasan konsumen dengan kualitas gambar Galaxy S21 meski tidak memiliki sensor kedalaman 3D. Itulah yang menjadi dasar Samsung memutuskan untuk kembali tidak menggunakan sensor ToF 3D di Galaxy S22.
Pada masa depan ada kemungkinan Samsung akan kembali menghadirkan sensor ToF 3D ketika dirasa ada aplikasi dan game AR yang cukup signifikan. Untuk saat ini kemungkinan Samsung agak ragu dengan masa depan dan fungsi dari sensor ToF 3D di smartphone andalannya saat ini.
Perusahaan asal negeri gingseng tersebut kemungkinan baru akan mengembalikan fitur tersebut ketika ada aplikasi, game, dan pengalaman AR yang cukup menggoda sebagai sebuah permintaan di pasaran. Problem yang kurang lebih sama juga dialami Apple, meskipun iPhone dan iPad terbaru Apple menampilkan sensor LiDAR (mirip dengan 3D ToF), penggunaannya dikatakan rendah di antara semua fitur kamera yang ada saat ini.
Sementara itu Samsung LSI, lengan baru-baru ini memamerkan sensor ToF 3D terbarunya yang dinamai ISOCELL Vizion 33D. Pada pemaparan sensor terbaru itu, Samsung menjelaskan bahwa sensor VGA 1 / 3,2 inci bertujuan untuk memberikan fotografi terbaik di kelasnya, pengalaman AR / VR, pemindaian 3D, dan efek bokeh video. Sensor ini memiliki fitur sistem demodulasi 4-tap, memungkinkan setiap piksel menerima sinyal empat fase secara bersamaan pada 0, 90, 180, dan 270 derajat.
Kembali ke Galaxy S22, pekan lalu sempat beredar kabar bahwa Samsung akan menggandeng brand kamera ternama untuk kamera smartphone andalannya. Kerjasama semacam itu sudah umum terjadi antara produsen ponsel dengan produsen kamera sperti misal kemitraan antara Huawei dan Leica.
Laporan tersebut mengarah pada penjajakan kerjasama Samsung dengan brand kamera Jepang, Olympus. Penting untuk dicatat bahwa Olympus memiliki cukup banyak pengalaman dalam mengembangkan kamera dengan stabilisasi pergeseran sensor. Samsung mencoba untuk mendapatkan apa yang sebelumnya dibawa IPhone 12 Pro Max yang merupakan smartphone pertama dari Apple yang memiliki fitur stabilisasi sensor-shift kamera pada lensa lebar.
Meski begitu masih ada kemungkinan bahwa teknologi sensor-shift dapat diperkenalkan dengan Galaxy S22 tanpa merek Olympus. Galaxy S22 juga diharapkan menampilkan prosesor Exynos dengan grafis AMD Mobile Radeon untuk meningkatkan kinerja gaming.