Berkembangnya teknologi pengisian daya membuat tren desain ponsel akan mengalami perubahan, setidaknya itulah yang diramalkan oleh para insinyur Xiaomi. Menurut mereka, perubahan tersebut akan membuat hp tanpa port USB merajai pasaran pada tahun 2022.
Pernyataan tersebut dilontarkan ketika mereka berada dalam sebuah acara tanya jawab yang diselenggarakan Xiaomi. Acara tersebut merupakan kelanjutan dari peluncuran teknologi HyperCharge untuk smartphone andalannya di masa depan yang menawarkan pengisian cepat kabel 200W dan pengisian cepat nirkabel 120W beberapa minggu yang lalu.
Secara khusus untuk menjawab segala pertanyaan tentang teknologinya, raksasa teknologi asal China itu mendatangkan beberapa insinyur andalannya. Nah, para insinyur ini meyakini bahwa kita mungkin akan segera melihat peluncuran smartphone tanpa port pengisian USB pada awal tahun 2022.
Hal itu berarti beberapa merek smartphone kemungkinan akan meluncurkan perangkat yang hanya mengandalkan pengisian daya nirkabel. Sebagai smartphone yang mengusung desain semacam itu adalah Vivo Apex 2020. Ponsel itu menawarkan pengisian cepat nirkabel 60W sebagai satu-satunya cara untuk mengisi daya baterai.
Lebih lanjut para insinyur tersebut menambahkan bahwa satu-satunya alasan mengapa pengisian daya dengan kabel masih menjadi metode utama untuk mengisi daya smartphone adalah karena teknologi pengisian nirkabel masih belum sempurna. Juga masih ditambah kendala dengan infrastruktur di tempat-tempat umum yang saat ini masih langka.
Sementara di sisi lain, solusi pengisian dengan menggunakan kabel juga jauh lebih matang dibandingkan dengan nirkabel. Orang-orang bahkan masih ragu dan mempertanyakan keamanan teknologi ini.
Namun dalam waktu dekat, dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat kita dapat berharap untuk melihat perangkat yang diluncurkan dengan teknologi pengisian nirkabel menjadi lebih meningkat.
Xiaomi sendiri juga turut menanggapi keraguan banyak pihak akan keamanan teknologi Hypercharge. Mereka menegaskan bahwa teknologi ini aman untuk digunakan dan juga menambahkan telah dikomersialkan sejak lama oleh bagian Research & Development. Mereka menambahkan bahwa telah ada 40 tindakan keselamatan dan perlindungan yang termasuk dalam teknologi pengisian baru ini.
Ketika menjawab pertanyaan tentang masa pakai baterai ponsel dan dampak dari pengisian cepat 200W yang mereka usung, Xiaomi mengatakan bahwa masa pakai baterai ponsel tetap di atas 80 persen setelah 800 siklus pengisian, ini jauh lebih tinggi dari standar industri di lebih dari 60 persen.
Sebelumnya ketika mereka meluncurkan HyperCharge Fast Charging yang baru, Xiaomi melakukan demonstrasi dimana pengisian daya dengan kabel 200W mampu mengisi baterai 4.000 mAh hingga 50 persen hanya dalam waktu tak lebih dari tiga menit. Sementara untuk pengisian penuh hanya membutuhkan waktu sekitar delapan menit.
Demikian pula dengan pengisian nirkabel 120W yang mampu mengisi baterai berkapasitas 4.000 mAh hingga 50 persen hanya dalam waktu tujuh menit dan hanya butuh waktu 15 menit untuk mengisi baterai secara penuh.
HyperCharge nirkabel 120W telah diluncurkan Xiaomi sebagai penerus pengisian nirkabel 80W yang mereka rilis sebelumnya pada Oktober tahun lalu. Teknologi pengisian nirkabel 80W dapat mengisi penuh baterai dengan kapasitas 4.000 mAh dalam waktu 19 menit. (via)