Tahun ini platform game streaming berbasiskan cloud, Google Stadia akan menambahkan lebih dari 100 game. Pengumuman itu datang hanya beberapa pekan setelah sebelumnya Google Stadia memastikan untuk menutup divisi studio game, sebuah divisi yang bertanggung jawab mengembangkan game ekslusif untuk platform tersebut.
Platform yang diluncurkan pada 2019 tersebut dalam rilis bog terbarunya menjanjikan untuk merilis satu per satu dari 100 judul tersebut mulai 23 Februari mendatang. Google telah mengungkapkan beberapa game yang akan datang ke dalam platform tersebut meskipun hanya beberapa yang memiliki tanggal perluncuran resmi.
Berikut game – game yang akan ditambahkan ke Google Stadia yang telah dikonfirmasi oleh Google :
- Shantae: Half-Genie Hero Ultimate Edition – 23 Februari
- Shantae: Risky’s Revenge – Director’s Cut – 23 Februari
- It came from space and ate our brains – 2 Maret
- FIFA 21 – 17 Maret
- Kaze and the Wild Masks – 26 Maret
- Judgment – 23 April
- Killer Queen Black – Segera
- Street Power Football – Segera
- Hellpoint – Segera
Selain judul – judul diatas, Google juga menjanjikan bakal menambahkan Far Cry 6, Riders Republic, Hello Enginer, dan lebih banyak lainnya pada tahun ini. Saat ini Stadia menawarkan beberapa judul game baru seperti Cyberpunk 2077, Destiny 2. Assasin’s Creed Valhalla, Player Unknown’s Battlegrounds dan banyak lainnya.
Stadia saat ini tersedia di wilayah tertentu dengan banderol USD 9,99 per bulannya. Gamer yang telah berlangganan dapat melakukan streaming game melalui browser, Chromechast Ultra atau perangkat seluler.
Google Stadia memungkinkan Anda memainkan game – game tersebut dengan kekuatan pemrosesan dari server mereka yang akan dikirimkan kepada Anda melalui Cloud. Tak ada unduhan atau instalasi yang perlu dikhawatirkan.
Google Stadia mendukung pemutaran game di TV Anda dengan menggunakan Chromecast Ultra. Jika jaringan internet Anda mendukung, Anda dapat melakukan streaming gameplay dengan resolusi 4K kualitas HDR dan suara surround 5.1 pada 60fps. Untuk mencapai kualitas tersebut, setidaknya dibutuhkan koneksi internet dengan kecepatan 35 Mbps.
Jika internet Anda tak secepat itu, Stadia mendukung berbagai kecepatan internet dengan kualitas grafis yang berbeda. Namun sangat disarankan untuk memainkan game pada kecepatan minumum 10 Mbps. Anda dapat memeriksa kecepatan internet yang anda gunakan terlebih dahulu melalui speedtest sebelum menggunakan Google Stadia.
Platform game ini merupakan terobosan Google yang telah melalui proses penggarapan selama bertahun – tahun. Akhir tahun lalu, Google manawarkan uji coba terbatas untuk Project Stream, yang memungkinkan para peserta memainkan Assassin’s Creed Odyssey di browser Chrome mereka.
Anda tak perlu membeli controller baru untuk bermain pada Google Stadia. Platform ini mendukung berbagai jenis controller bahkan pengaturan pada mouse serta keyboard. Namun jika Anda ingin memainkan Stadia seperti yang disarankan Google, Anda dapat membeli Google Stadia controller yang dibanderol USD 69.
Controller Stadia menggunakan koneksi Wi-Fi untuk dapat terhubung langsung dengan game. Controller ini memiliki joystick ganda klasik, D-pad, face button dan tata letak tombol bahu yang mirip dengan Dualshock 4. Perangkat ini juga memiliki dua tombol tambahan yang memungkinkan Anda dengan mudah melakukan sceen capture atau mengaktifkan Google Assistant.
Berikut spesifikasi lengkap Stadia Controller :
- Wi-Fi: Dual-band (2.4GHz / 5GHz) IEEE 802.11 a/b/g/n/ac connectivity
- Bluetooth: Bluetooth Low Energy 4.2 (BLE)
- Headset jack: 3.5mm headset jack for headsets with or without a microphone
- USB: USB-C port for charging, wired gameplay, and accessories such as USB-C headsets. HID-compliant
- Weight: 268g
- Dimensions: 163mm x 105mm x 65mm
- Google Assistant: Google Assistant button to trigger microphone
- Capture button: Quick access to image and video capture
- Battery: Internal rechargeable Li-Ion battery
(sumber)