Berita  

Genjot Pendapatan, Twitter Perkenalkan Fitur Super Follow

Twitter

Twitter dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi untuk menambahkan layanan berlangganan dimana para penggunanya akan membayar biaya langganan untuk konten – konten khusus dari akun – akun high profile. Fitur tersebut kemungkinan diluncurkan sebagai upaya menggenjot pendapatan mereka.

Salah satu platform media sosial populer itu mengumumkan potensi layanan yang mereka namakan Super Follows pada pertemuan tahunan yang melibatkan para pemegang saham. Ide tersebut merupakan salah satu cara untuk mengeruk pendapatan diluar platform iklan tertarget yang mereka miliki.

“Eksplorasi peluang pendanaan dai audiens seperti Super Follows akan membuat kreator dan penerbit mendapatkan dukungan langsung dari audiens mereka dan akan mendorong untuk terus membuat konten – konten yang disukai oleh audiens,” kata juru bicara Twitter pada AFP.

“Kami sedang memeriksa dan memikirkan kembali insentif layanan kami, perilaku yang didorong oleh produk fitur yang kami miliki membuat orang enggan berpartisipasi dalam percakapan di Twitter.”

Selama presentasi dalam pertemuan tersebut Super Follows dijelaskan sebagai cara bagi para pemirsa Twitter untuk mendukung secara finansial para kreator konten dan akan menerima buletin, konten eksklusif dan bahkan sebuah lencana virtual sebagai imbalannya.

Model seperti itu mungkin akan cocok dengan platform seperti Youtube dimana para kreator konten mungkin membutuhkan waktu berjam – jam untuk proses produksi video, namun untuk penerapan di Twitter masih akan memancing perdebatan panjang. Tak ada detail kapan layanan Super Follow tersebut akan resmi dirilis sebagai fitur baru Twitter. Namun Twitter diyakini akan membuat pengumuman lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Selain Super Follow, Twitter juga dilaporkan akan mempertimbangkan untuk mengizinkan para penggunanya bergabung dengan komunitas yang didedikasikan untuk topik tertentu. Dalam banyangan banyak pengamat, fitur ini akan lebih mirip seperti grup Facebook.

Twitter, sama halnya dengan Google dan Facebook menghasilkan sebagian besar pendapatan mereka dari iklan digital. Twitter sendiri memiliki target pendapatan 7,5 milliar dollar AS pada tahun 2023, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan 3,7 milliar dollar AS yang mereka dapatkan tahun lalu.

Bruce Falck salah satu pimpinan di bidang pendapatan mengatakan kepada analis bahwa perusahaan teknologi itu memncium potensi penurunan pendapatan yang dapat dimungkinkan  oleh kebijakan privasi baru yang diluncurkan oleh Apple untuk aplikasi yang berada di dalam perangkat – perangkat besutan mereka. Para pembuat aplikasi khawatir bahwa kebijakan tersebut akan membuat pengguna enggan mengizinkan pengumpulan data yang akan digunakan untuk menargetkan iklan secara lebih efektif.

“Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan tepat bagaimana hal ini akan berdampak pada industri, tetapi ini akan tetap dirasakan oleh seluruh industri,” kata Falck.

Untuk menghindari penurunan pendapatan atas kebijakan yang dilakukan Apple, maka Twitter sedang berupaya untuk mengeksplorasi platform mereka, termasuk potensi untuk menambahkan fitur marketplace di dalam aplikasi mereka.

Baca juga: WhatsApp Akan Tindak Tegas Pengguna Yang Enggan Menyetujui Kebijakan Privasi Baru

“Bayangkan, dengan mudah menemukan dan dengan cepat membeli produk perawatan kulit baru, atau sepatu kets trendi dari pengikut hanya dengan beberapa klik,” kata seorang eksekutif Twitter kepada para analis.

Area di mana Twitter juga ingin menghasilkan uang adalah Fleets, fitur yang baru-baru ini dirilis merupakan fitur yang menyerupai stories yang ada di Instagram. Sama seperti Stories, unggahan dalam Fleets juga akan menghilang dalam kurun waktu 24 jam. (via)

Info tech paling update! Ikuti kami di WhatsApp Channel & Google News, Jadilah bagian komunitas kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan Update Terbaru Langsung! OK No thanks