Berita  

Dorong Inovasi Bisnis BUMN untuk Menangkan Persaingan

Dorong Inovasi Bisnis BUMN untuk Menangkan Persaingan

AndroidPonsel.com – Dengan latar belakang entrepreneur kelas dunia, penunjukkan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN oleh Presiden RI Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju membawa BUMN semakin kuat dan mantap. Erick tentu paham betul bahwa persaingan bisnis di level global sangatlah ketat. Selama 365 hari menjabat, inovasi bisnis menjadi salah satu arahan penting Erick kepada BUMN untuk dapat bertahan dan menangkan persaingan. Jika inovasi bisnis tak dilakukan dengan segera, istilah “bangun siang rejeki dipatuk ayam” harus rela dirasakan.

Alarm Erick Thohir kepada BUMN untuk mendorong restrukturisasi dan inovasi model bisnis juga turut dirasakan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Pada Februari 2020, Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI meminta Telkom untuk mempercepat transformasi bisnisnya di era digital. “Jadi saya ingin mereka bisa mentransformasi diri dengan yang terjadi di era digital, kekuatan Telkom luar biasa, jaringan dan database,” tegasnya.

Pernyataan Erick Thohir menjadi tantangan bagi TelkomGroup. Dengan skenario strategis perusahaan yang selaras dengan rencana strategis Kementerian BUMN, TelkomGroup siap menghadapi persaingan dunia dengan transformasi dan penataan portofolio TelkomGroup yang memaksimalkan 3 domain bisnis digital, yakni digital connectivity, platform, dan services.

Pada 14 Oktober 2020, disepakati pengalihan sebanyak 6.050 menara telekomunikasi antar dua anak usaha Telkom, yakni Telkomsel kepada Mitratel, yang telah diselesaikan perjanjian jual beli tahap pertamanya pada 20 Oktober 2020. Mewakili Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi penuh langkah TelkomGroup ini. Sebab, kerjasama ini merupakan langkah besar restrukturisasi portofolio TelkomGroup untuk unlocking value yang sejalan dengan fokus Kementerian BUMN dalam melakukan restrukturisasi untuk mengembalikan BUMN ke core business masing-masing dengan tujuan untuk value creation yang baik dan membangun competitiveness. Beralihnya kepemilikan menara telekomunikasi akan memperkuat Mitratel sebagai leader dan provider terbaik dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi di Asia Tenggara.

Telkom memandang langkah bisnis menara telekomunikasi tepat karena bisnis yang masih menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi masih terus melakukan ekspansi demi meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga diyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif ke depannya, terlebih menghadapi pengembangan teknologi 5G yang akan masuk dan diimplementasikan di Indonesia. Sementara itu, dari sisi Telkomsel langkah strategis ini akan mendorong operator seluler tersebut fokus pada bisnis utamanya sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia dengan salah satu prioritas strategi bisnis dengan memperkuat ekosistem digital melalui ketersediaan layanan digital connectivity terbaik dan merata serta mengembangkan potensi layanan digital services dan digital platform terkini bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 turut meningkatkan adopsi digital masyarakat untuk memenuhi aktivitas mereka yang sebelumnya dilakukan secara fisik seperti bekerja, belajar, berbelanja, dan sebagainya. Selain memaksimalkan kebutuhan masyarakat melalui layanan fixed broadband IndiHome dan mobile broadband Telkomsel, Telkom juga melakukan inovasi digital services dengan konsep 3B, yakni Build (mengembangkan dari kompetensi internal), Borrow (partnership), Buy (akuisisi) dengan konsiderasi value proposition perusahaan.

Salah satu implementasi strategi TelkomGroup dalam membangun kompetensi digital di dalam tubuh perusahaan adalah melalui Amoeba, yakni sebuah sarana pengembangan inovasi melalui model bisnis baru bagi internal perusahaan untuk mendapat solusi bagi produk dan layanan digital TelkomGroup ke depan. Melalui Amoeba, karyawan TelkomGroup yang memiliki ide kreatif akan difasilitasi sarana inkubasi dan pelatihan untuk dapat mengembangkan ide yang dimiliki tersebut menjadi sebuah produk ataupun layanan dan siap untuk diterjunkan ke pasar. Tidak hanya pendampingan dalam pengembangan produk dan go to market, startup internal yang sudah mumpuni pun akan didukung dalam hal investasi. Saat ini ada beberapa jebolan Amoeba yang produk dan layanannya sudah ditujukan untuk publik seperti Smart Eye, Gameqoo, dan Arkademy.

Selain Amoeba, Telkom juga turut serta dalam mengembangkan ekosistem digital melalui sarana inkubasi seperti Indigo serta mendukung investasi startup melalui MDI Ventures. Keseluruhan ini merupakan bagian dari inovasi model bisnis Telkom dalam rangka mendukung transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan untuk masyarakat.

Info tech paling update! Ikuti kami di WhatsApp Channel & Google News, Jadilah bagian komunitas kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan Update Terbaru Langsung! OK No thanks