Layanan Google Play Musik secara resmi akan dihentikan, namun para pengguna dapat mengunduh data – data seperti perpustakaan atau mentransfernya ke Youtube Music.
Platform streaming tersebut secara resmi talah berhenti berfungsi sejak Desember 2020 dan para pengguna diberikan waktu hingga 24 Februari 2021 untuk emngunduh, mentransfer, atau menghapus data mereka dari Google Play Musik sebelum semuanya benar – benar dilenyapkan oleh Google.
Google sendiri mulai mengirim surel kepada para pengguna sebagai pemberitahuan bahwa semua data Google Play Musik akan dihapus pada 24 Februari. Data yang dihapus termasuk perpustakaan musik serta baik unggahan maupun semua file yang telah dibeli dari Google Play Musik. Data tersebuy akan dihapus pada 24 Februari dan tak akan ada cara untuk memulihkannya.
Untuk memindahkannya ke platform streaming audio lain milik Google yakni Youtube Musik, Anda dapat mengunjungi music.google.com atau melalui aplikasi baik dari Android maupun iOS untuk melihat perintah transfer ke Youtube.
Anda lalu akan dialihkan ke Youtube Music tempat transfer tersebut akan dilakukan. Data – data yang ditransfer mencakup playlist, lagu, album, suka, upload, pembelian dan informasi penagihan.
Proses penghentian Google Play Musik sendiri mulai dilaksanakan pada Oktober tahun lalu, dua bulan kemudian aplikasi tersebut resmi ditutup dan para pengguna didorong untuk beralih ke Youtube Musik. Sebagai pemikat mereka telah menawarkan beberapa fitur baru agar para penggunanya tak beralih ke aplikasi besutan developer rival.
Mereka menawarkan beberapa fitur pada akun gratis yang sebelumnya hanya tersedia bagi para pengguna yang telah berlangganan secara premium. Bersamaan dengan itu, Google juga telah menguji beberapa perubahan UI untuk aplikasi, seperti bilah aktivitas baru yang memberikan para pengguna akses cepat ke empat daftar putar yang telah dipersonalisasi.
Pengujian perubahan UI baru lain untuk beberapa pengguna juga telah dilakukan dimana tata letak Singles dan Album di halaman artis dirubah menjadi lebih trendi. Hal tersebut diungkapkan oleh pengguna Reddit dengan user lordbrack yang memperlihatkan tata letak baru dimana semua single dan album dari artis diletakkan dalam format grid, tak lagi dalam format list seperti sebelumnya.
Tata letak grid yang baru meletakkan artwork album lebih menonjol kedepan dan menunjukan nama lagu serta tahun rilis dibawahnya. Untuk saat ini belum diketahui apakah Google memberikan opsi untuk berganti – ganti diantara dua tata letak tersebut.
Youtube Music diproyeksikan untuk menjadi rival dari layanan streaming music lain macam Apple Music maupun Spotify. Akhir tahun lalu misalnya, ketika para pengguna Spotify membanjiri media sosial dengan Sotify Wrapped 2020 Youtube Music juga menawarkan “2020 Year in Review” untuk para pengggunanya. Disana pengguna dapat mengetahui artis, lagu, dan genre musik teratas mereka dalam setahun.
Di Indonesia Google membandrol layanan berlangganan Youtube Music Premium sebesar Rp 49.000 per bulannya. Banderol tersebut kurang lebih sama dengan Spotify yang mematok biaya langganan Rp 49.900 maupun Apple Music Rp 49.000 per bulannya. Dengan biaya tersebut para penggunanya dapat menikmati beragam fitur ekstra dari Youtube Music seperti streaming musik tanpa iklan hingga mengunduh lagu agar dapat diputar ketika offline.
Keunggulannya dengan Spotify, Youtube Music tak hanya menyediakan layanan streaming audio melainkan juga Video. Para pengguna dapat beralih dari audio ke video ataupun sebaliknya bahkan saat masih sedang memutar lagu. (via)