Saat ini orang-orang tak luput menggunakan jaringan internet untuk kebutuhan sehari-hari, seperti salah satunya untuk kebutuhan pekerjaan. Umumnya jaringan internet yang kita nikmati di kantor, atau di ruang publik seperti perpustakaan hadir berkat adanya komponen-komponen pendukung, seperti salah satunya kabel UTP.
Meski kini kebanyakan jaringan internet ditopang dengan media wireless atau nirkabel, namun tetap saja kabel UTP masih tetap diandalkan karena pertimbangan biaya yang lebih murah, serta proses pemasangan yang lebih mudah.
Apa Itu Kabel UTP?
Mari berkenalan dengan salah satu komponen penunjang jaringan internet ini. Kabel Unshielded Twisted Pair atau yang lebih umum dikenal dengan UTP, merupakan media transmisi yang bisa diperuntukan untuk jaringan skala kecil, misal untuk komputer maupun telekomunikasi seperti kabel ethernet dan kabel telepon.
UTP sendiri juga umumnya dipergunakan untuk jaringan local area network (LAN).
Kata “Unshielded” dalam UTP menandakan bawah kabel ini tidak terlindungi. Bukan dalam artian benar-benar tidak terlindungi, melainkan karena ini tidak memiliki pelindung alumunium seperti jenis kabel twisted pair lainnya.
Pelindung tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Pada “Twisted Pair” sendiri berarti sebuah kabel yang membungkus setiap kabel tembaga dengan plastic yang biasanya ditandai dengan warna-warna tertentu. Adanya susunan warna kabel tersebut menandakan bahwa kabel memiliki fungsi tersendiri.
Twisted pair juga merupakan kabel kecil yang berukuran 22 atau 24-American Wire Gauge (AWG) yang dipilin satu sama lain. Beberapa karakteristik dari UTP, yakni:
- Panjang kabelnya berukuran maksimal hingga 100 meter. Jika pengguna ingin menggunakan kabel yang lebih dari panjang dari ukuran tersebut, maka mereka membutuhkan repeater jaringan.
- Besar bandwidth-nya bisa mencapai 1000 Mbps; Category 6A (Gigabit (1000Mbps) and 10 Gigabit Ethernet).
- Fungsi utamanya untuk mengirimkan serta menerima informasi. Selain itu juga dapat menjadi konduktor tegangan.
- Pembuatannya harus menggunakan soket RJ-45.
- Memiliki isolator pelindung luar.
‘Saudara’ dari UTP sendiri yaitu STP (Shielded Twisted Pair) yang juga banyak digunakan. Perbedaan keduanya sudah jelas terletak pada shield kabelnya. Di mana pada kabel STP dilapisi pelindung logam foil, sedangkan pada UTP tidak terlapisi bahan tersebut.
Perbedaan Warna Dalam Kabel UTP
Menariknya, dalam kabel UTP terdapat kabel-kabel yang memiliki fungsi yang berbeda-beda dan akan ditandai dengan 8 warna yang berbeda, seperti warna oranye, putih oranye, hijau, putih hijau, biru, putih biru, coklat, serta putih coklat.
Masing-masing kabel warna tersebut memiliki tugas sendiri, diantaranya seperti:
- Kabel Oranye
Untuk warna oranye ini bertugas sebagai jalur paket data. - Putih Oranye
Untuk warna putih oranye ini berfungsi juga sebagai jalur paket data. - Hijau
Untuk warna hijau berfungsi sebagai jalur paket data. - Putih Hijau
Untuk warna putih hijau ini berfungsi sebagai jalur paket data
Keempat kabel tersebut memiliki fungsi yang sama, sebagai jalur transmisi data.
- Biru
Untuk warna putih biru berfungsi untuk jalur paket suara / voice. - Putih Biru
Sama saja, warna putih biru memiliki fungsi untuk jalur paket suara / voice.
Dua kabel ini memiliki fungsi yang sama, sebagai jalur paket suara.
- Coklat
Untuk warna coklat sendiri memiliki fungsi sebagai konduktor tegangan DC. - Putih Coklat
Sama saja, untuk kabel warna putih coklat memiliki fungsi sebagai konduktor tegangan DC.
Itulah beberapa tugas dari masing-masing dalam kabel UTP yang ditandai dengan warna-warna yang berbeda.
Jenis-Jenis Kabel UTP
Kabel UTP juga terbagi dalam beberapa jenis, seperti jenis Straight Through, Cross Over, dan jenis Roll Over.
Untuk Sobat yang sejauh ini belum kenal betul jenis-jenis UTP di atas, mungkin Sobat bisa melihat penjelasan ringkasnya sebagai berikut:
Straight Through
Pertama ada jenis Straight Through. Kabel UTP jenis ini memiliki susunan ujung konektor yang terbilang rapih dan presisi.
Pola susunannya biasanya berawal dari warna putih-oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-cokelat, dan cokelat. Jenis Straight Through ini kerap diperuntukkan sebagai media penghubung dua perangkat.
Contohnya seperti menghubungkan komputer ke perangkat switch, router ke switch, dan komputer ke hub.
Cross Over
Mungkin bagi kalian sudah tidak asing dengan tipe kabel UTP satu ini, Cross Over. Jenis ini memiliki pola atau urutan warna kabel yang sengaja dirancang secara berbeda di setiap ujung konektor.
Cukup memiliki perbedaan yang kentara dari jenis kabel sebelumnya, kabel Cross Over ini biasa diperuntukkan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama, seperti komputer ke komputer, switch dengan switch, dan router dengan router.
Roll Over
Yang terakhir ada jenis kabel jenis Roll Over. Jenis kabel satu ini memiliki kedua ujung konektor yang disusun secara terbalik.
Meski susunannya berbeda, namun Roll Over ini justru memiliki fungsi yang hampir mirip dengan jenis kabel yang pertama, yaitu sama-sama digunakan untuk menghubungkan dua perangkat berbeda. Contoh beberapa perangkat yang menggunakan kabel ini seperti, proyektor, switch, dan printer.
Kategori Kabel UTP
Setelah mengetahui warna-warna pada kabel UTP, serta jenis kabel UTP yang biasa digunakan, sekarang lanjut ke pembahasan kategori dalam kabel UTP.
Kabel UTP awal diciptakannya sebagai media jalur suara. Pada generasi awalnya, ini hanya sebagai jalur suara yang hanya diperlukan untuk membawa sinyal analog yang sangat kuat dan tidak mudah rusak oleh gangguan listrik atau EMI.
Seiring berkembangnya waktu dan kebutuhan aplikasi, diciptakanlah kabel UTP yang dibedakan dengan beberapa kategori. Secara umum, kategori tinggi disebut sebagai kabel UTP kelas data, dan kabel UTP kategori rendah disebut sebagai kabel UTP kelas suara.
Untuk lebih jelasnya, pembahasan di bawah ini akan menunjukkan kategori dari UTP yang memiliki spesifikasi kinerja, diantaranya:
Category Grade Business Application Frequency Range Category 1 voice grade voice-grade telephone networks only; not for data transmissions 750 kHz Category 2 voice grade voice-grade telephone networks, as well as IBM dumb-terminal connections to mainframe computers 1 MHz Category 3 data grade voice-grade telephone networks, 10Mbps Ethernet, 4Mbps Token Ring, 100BaseT4 Fast Ethernet, and 100VG Any LAN 16 MHz Category 4 data grade 16Mbps Token Ring networks 20 MHz Category 5 data grade 100BastTX Fast Ethernet, SONET, and OC-3 ATM networks 100 MHz Category 5e data grade Gigabit (1000Mbps) Ethernet 100 MHz Category 6 data grade Gigabit (1000Mbps) Ethernet 250 MHz Category 6A data grade Gigabit (1000Mbps) and 10 Gigabit Ethernet 500 MHz
Kabel UTP Cat 1
Mulai dari kabel UTP kategori 1, kabel ini bisa dikatakan kategori kabel UTP yang paling rendah, karena hanya mampu memiliki kecepatan transmisi 1 Mbps saja.
Kategori ini biasa diperuntukkan sebagai media untuk komunikasi suara analog atau untuk teknologi lama. Kabel kategori 1 atau yang paling rendah ini digunakan pada tahun 1983 sebagai media untuk menghubungkan telepon analog.
Karena sekarang teknologi sudah semakin maju, maka kategori UTP 1 ini sudah tak lagi digunakan karena kinerjanya yang sudah tidak mumpuni.
Kabel UTP Cat 2
Kabel UTP kategori 2 ini merupakan peningkatan dari kategori sebelumnya, di mana kabel ini dapat mentransmisikan suara sampai hingga 4 Mbps.
Cat 2 ini dapat mentransmisikan suara digital. Pada beberapa dekade lalu, kabel kategori ini digunakan pada jaringan telepon tingkat suara, serta koneksi dumb-terminal ke komputer mainframe. Saat ini, cat 2 terbilang sudah tidak digunakan lagi.
Kabel UTP Cat 3
Prinsipnya semakin tinggi kategori, maka semakin meningkat juga kinerjanya. Nah, kabel UTP kategori 3 ini sudah dapat mentransmisikan data dengan kecepatan transmisi data 10 Mbps, dan rentang frekuensi 16 MHz.
Untuk Cat 3 sendiri diciptakan untuk mendukung komunikasi suara dan digital dengan kecepatan yang lebih baik, seperti untuk mendukung jaringan telepon tingkat suara, Ethernet 10Mbps, Token Ring 4Mbps, Fast Ethernet 100BaseT4, dan 100VG Any LAN.
Kabel UTP Cat 4
Masuk ke kabel UTP kategori 4. Kabel ini tentunya sudah memiliki kemampuan yang lebih baik dari sebelumnya, dengan memiliki kecepatan transmisi data pada hingga 16 Mbps, dan rentang frekuensi 20 MHz.
Dulunya, kabel UTP kategori ini umum difungsikan untuk pembuatan topologi jaringan token ring.
Kabel UTP Cat 5
Selanjutnya UTP kategori 5, di mana ini dapat melakukan transmisi data sampai dengan kecepatan 100 Mbps, dan rentang frekuensi 100 MHz.
Jika kita perhatikan, kategori 5 ini memiliki kecepatan transmisi yang jauh lebih unggul dari generasi sebelumnya yang hanya bisa bisa mencapai kecepatan 16 Mbps saja.
Kabel UTP Cat 5e
Selain itu, terdapat juga peningkatan versi UTP Cat 5e yang lebih baik, yaitu dapat memiliki kecepatan hingga dengan 1000 Mbps dengan dukungan frekuensi sinyal 100 Mhz.
Kabel UTP Cat 6
Untuk UTP kategori 6 ini mampu mentransmisikan data 10 kali lebih cepat dari kategori 5, yaitu mencapai 1000 Mbps / 1 Gbps.
Rentang Frekuensi sinyal yang dapat dilaluinya bisa sampai 250 Mhz. Untuk bentuk fisik kabel UTP Cat 6 ini pada setiap separator terdapat lapisan plastic yang berfungsi untuk memisahkan setiap kabel.
Kabel UTP Cat 6a
Untuk kategori 6a ini merupakan peningkatan dari kategori 6 (generasi sebelumnya), di mana kabel ini memiliki kecepatan transmisi datanya bisa sampai 10 Gb.
Perbedaan lainnya juga terletak pada rentang frekuensinya yang lebih tinggi, dengan mencapai 500 Mhz.
Membuat Kabel LAN UTP Dengan Mudah
Dikutip dari Domainesia.com, sebelum membuat kabel LAN UTP, Sobat harus menyiapkan beberapa komponen kabel UTP guna membuat kabel LAN UTP dengan berhasil. Adapun diantaranya seperti:
Komponen Kabel UTP
- Kabel UTP sebagai dasar komponen penting untuk membangun jaringan lokal (LAN). Kabel ini bisa didapatkan dengan harga yang bervariasi sesuai dengan merek. Harganya berkisar 400 hingga 1 juta rupiah.
- Konektor RJ-45 sebanyak dua unit untuk penghubung di masing-masing ujung kabel.
- Tang crimping; tang yang digunakan khusus untuk menjepit konektor RJ-45.
- Tang biasa untuk memotong dan menarik kabel untuk meluruskan ujung kabel.
- RJ-45 LAN Tester untuk mengecek koneksi sambungan rangkaian kabel LAN RJ-45 yang sudah dilengkapi dengan indikator dan pengatur kecepatan.
Proses Pembuatan LAN
- Silakan kupas bagian ujung kabel sekitar 2 cm.
- Selanjutnya kalian dapat membuka lilitan kabelnya untuk meluruskan kabel.
- Kemudian pilih salah satu urutan yang sesuai standar: T568A atau T568B.
- Selanjutnya, gunakan tang crimping untuk memotong dan meratakan ujung kabel.
- Jika sudah, langsung masukkan kabel sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45 yang sudah dipersiapkan. Jangan lupa untuk menyusun posisi dengan benar yang sesuai standar.
- Langkah selanjutnya melakukan crimping. Tekan tang crimping pada konektor agar pin kuningan melekat pada tiap-tiap kabelnya.
- Lakukan semua langkah di atas pada ujung kabel lainnya. Pastikan kedua ujung kabel memiliki urutan yang sama. Misalnya, jika Sobat ingin membuat kabel tipe Straight Trough, maka ujung kabel kedua harus sama dengan yang pertama. Untuk tipe Cross Over, Sobat bisa mengurutkannya secara berbeda untuk kedua ujungnya, yang terpenting adalah selubung kabel harus ikut masuk ke dalam konektor dengan baik dan sesuai standar.
- Setelah selesai menyusunnya, silakan langsung melakukan pengecekan kabel dengan menggunakan LAN tester. Masukkan ujung kabel yang sudah dilapisi konektor ke masing-masing lubang yang tersedia.
- Terakhir, nyalakan alat tester-nya. Nantinya akan terlihat perihal bagus atau tidaknya dari indikator lampu yang menyala. Pastikan semua lampu LED pada LAN tester menyala sesuai urutan kabel yang dibuat.
Baca Juga: Begini Cara Memindahkan File dari HP Ke Laptop Tanpa Ribet!
Akhir Kata
Demikian penjelasan tentang kabel UTP, fungsi, kategori, dan kegunaannya yang dapat kami sampaikan. Jika Sobat semua memiliki tambahan, seperti kritik dan saran, silakan tulis melalui kolom komentar di bawah, ya! Sekian, semoga artikel ini bermanfaat! 🙂 .
Spesialisasinya pada Android dan aplikasi mobile telah membantu banyak pengguna dalam memahami dan memaksimalkan penggunaan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gaya penulisan yang informatif dan mudah dimengerti, Indra telah menjadi referensi bagi banyak orang yang mencari informasi tentang Android dan aplikasi mobile.