Bulan Juli lalu, Huawei meluncurkan ponsel kelas unggulan dalam seri Huawei P50 untuk pasar Tiongkok. Dan sekarang setelah menunggu beberapa bulan varian Pro dalam seri tersebut akhirnya dirilis. Huawei P50 Pro dengan varian RAM 8GB dan penyimpanan internal 256GB sekarang tersedia untuk dibeli dengan banderol harga 6.488 Yuan atau sekitar Rp 14,4 juta.
Ponsel ini hadir dalam lima pilihan warna berbeda, Hitam, Emas, Putih, Pink, dan Biru. Di depan, Huawei P50 Pro menampilkan layar OLED melengkung dengan ukuraan 6,6 inci dan resolusi layar 2700 x 1228 piksel, kecepatan refresh 120Hz, sampel sentuhan 300Hz, peredupan PWM 1440Hz, dan mampu menampilkan hingga 1,07 miliar warna.
Di dapur pacu, perangkat ini didorong oleh chipset Qualcomm Snapdragon 888. Meskipun sayangnya, prosesor tersebut tak mendukung konektivitas 5G. Huawei juga menyediakan varian lain dari P50 Pro yang dipacu oleh prosesor HiSilicon Kirin 9000 besutan Huawei.
Sejak lama, keluarga P-series dikenal dengan fokus pada kekuatan kameranya dan P50 Pro meneruskan kekhasan tersebut dengan menampilkan dua kamera utama yakni sensor 50-MP f/1.8 RGB yang didukung OIS serta sensor 40 MP f/1.6 Hitam Putih. Sebagai pendukung, ada pula juga lensa ultrawide angel 13 MP f/2.2 dan lensa telefoto 64 MP f/3.5 yang juga didukung OIS.
Kamera tersebut mendukung zoom optik 3,5x, zoom hibrida 20x, dan zoom digital 100x. Ini juga dilengkapi dengan mode HDR Vivid dan mesin grafis XD Fusion Pro yang mengoptimalkan kualitas gambar dan reproduksi warna. Sedang di depan P50 Pro mengusung kamera depan 13 MP f/2.4 dengan dukungan autofocus dan AIS anti-shake.
Huawei P50 Pro berjalan dengan sistem operasi HarmonyOS 2.0 milik Huawei dan dayanya disuplai oleh baterai berkapasitas 4.360mAh yang mendukung pengisian kabel cepat 66W dan pengisian cepat nirkabel 50W yang masih didukung dengan engisian nirkabel terbalik.
Penggunaan HarmonyOS 2.0 sesuai dengan niatan Huawei untuk fokus pada sistem operasi tersebut dan openEuler secara bersamaan. OS pertama akan digunakan pada ponsel, terminal IoT, dan terminal industri, sementara openEuler akan digunakan di server, komputasi, dan infrastruktur cloud.
Sistem operasi openEuler yang diperkenalkan pada tahun 2019 telah disiapkan untuk menjadi sebuah sistem operasi open-source. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya Huawei untuk mengubah dirinya dari produsen komponen menjadi penyedia layanan.
Gadget Huawei Lainnya :
Huawei juga mengumumkan 11 solusi berbasis skenario baru untuk pelanggan yang mencakup layanan publik, transportasi, perbankan, energi, dan manufaktur, selama Huawei Connect 2021 pada hari Jumat. Hal ini menunjukkan tujuannya untuk “memberdayakan digitalisasi” di setiap bidang dengan kemampuan TIK-nya.
Sebagai respon atas kelangkaan chip, Huawei melalui petingginya mengkonfirmasikan bahwa mereka telah mendapatkan persetujuan dari AS untuk mendapatkan beberapa chip low-end that untuk memenuhi unit auto mereka, meskipun mengakui bahwa pemotongan chip AS masih menjadi tantangan besar bagi bisnis mereka yang membuat mereka tak bisa menjual ponsel – ponsel 5G . Amerika Serikat tahun lalu memutus semua akses Huawei untuk mendapatkan chip kelas atas, yang oleh para analis disebut sebagai sanksi terberat terhadap perusahaan tersebut.