Samsung Electronics dilaporkan telah menjalin kerja sama dengan Bank of Korea (BOK) untuk berpartisipasi dalam program percontohan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang dimulai oleh BOK pada akhir bulan lalu. Samsung bersama dengan pihak – pihak lainnya nantinya disebut akan meneliti kepraktisan CBDC dalam sebuah pengujian.
Pada dasarnya, Samsung Electronics ingin melakukan pengujian mata uang digital bank sentral (CBDC) dan kegunaan sistem berbasis blockchain pada smartphone Galaxy mereka. Melalui uji coba tersebut, raksasa teknologi ini memiliki fokus untuk menentukan apakah pembayaran seluler dapat dilakukan menggunakan mata uang digital ketika tidak ada internet yang tersedia.
Yang kedua, Samsung Electronics juga sedang mencoba untuk menentukan apakah memungkinkan untuk melakukan pengiriman uang CBDC ke ponsel lain atau ke rekening bank lain yang terhubung. Menurut seorang pejabat Samsung yang tidak disebutkan namanya, ini adalah poin inti yang sedang dieksplorasi oleh perusahaan melalui kemitraan ini dengan Bank of Korea.
Samsung sendiri akan terlibat dalam program percontohan untuk mata uang digital bank sentral, namun mereka tidak akan bekerja sendiri. Proyek ini akan mendapatkan dukungan dari afiliasi Escor, yang juga akan bergabung dengan konsorsium Kakao. Baik Samsung dan konsorsium Kakao akan bekerja untuk meluncurkan program percontohan yang dirancang untuk menguji transfer CBDC dan pengiriman uang antar negara yang berbeda.
Untuk kebutuhan pembayaran digital sendiri Samsung sebelumnya telah memiliki Samsung Pay. Teknologi komunikasi jarak dekat, atau NFC yang telah berkembang memungkinkan pengguna melakukan pembayaran tanpa kontak di toko menggunakan dengan menggunakan ponsel, ini menjadi salah satu metode pembayaran paling disukai di dunia. Hanya dengan mengklik tombol, pengguna dapat membeli produk atau layanan apa pun.
Samsung Pay merupakan saingan dari Google Pay yang dimiliki Google. Sehingga hampir semua smartphone besutan Samsung keluaran terbaru telah dipasang Samsung Pay sebagai aplikasi default. Transaksi NFC dimungkinkan berkat teknologi Magnetic Secure Transmission, yang mentransmisikan data strip magnetik dari kartu Anda ke terminal non-NFC. Namun, di AS, Samsung telah menghentikan dukungan MST untuk ponsel seri Samsung S21.
Pembayaran dengan gestur swipe up sederhana membuat Samsung Pay menjadi platform populer bagi jutaan pengguna. Ini memudahkan pengguna yang dapat melakukan pembayaran aman instan dari layar beranda atau layar kunci. Selain itu, Samsung Pay mendukung kartu keanggotaan, penghargaan, loyalitas, dan hadiah. Pengguna dapat melakukan pembelian di dalam toko dengan menghubungkan akun PayPal ke Samsung Pay dimana pengguna juga berhak atas penawaran khusus, promo, dan diskon tanpa akhir.
Terlebih lagi, pengguna memiliki opsi untuk menyesuaikan pengaturan pemberitahuan akun Samsung Pay untuk menyaring promo dan penawaran berisi spam. Tingginya jumlah pesan pop-up mungkin menjadi salah satu kekurangan platform pembayaran Samsung ini. Samsung Pay juga tidak memiliki batasan jumlah yang dapat ditransaksikan.
Baca juga: Cara Hilangkan Iklan di Handphone Samsung.
Namun, vendor dapat menetapkan batasannya sendiri pada jumlah yang dapat digunakan saat melakukan transaksi. Kelemahan utama Samsung Pay adalah pengguna memerlukan ponsel Samsung untuk menggunakan dompet seluler ini, artinya pengguna non-Samsung tidak dapat menggunakannya.